SOLOPOS.COM - Kades Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Supriyanto, mengenakan kostum ala Pangeran Diponegoro bersama sejumlah pengawal dan penari tiba di hutan Sokosewu setelah melakukan kirab keliling desa setempat, Minggu (13/8/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

HUT ke-72 RI di Desa Sukorejo diekspresikan dengan kegiatan festival Sokosewu.

Madiunpos.com, PONOROGO — Ada berbagai ekspresi yang ditampilkan untuk menyambut Dirgahayu Republik Indonesia ke-72 tahun ini. Salah satunya yang dilakukan masyarakat Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, dengan menyelenggarakan Festival Sokosewu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Festival tersebut tidak hanya menampilkan berbagai hasil bumi desa setempat, tetapi juga menampilkan cerita sejarah tentang Pangeran Diponegoro yang singgah di hutan Sokosewu saat perang Jawa berlangsung.

Ribuan warga memadati kawasan hutan Sokosewu yang ada di tengah perkampungan Desa Sukorejo, Minggu (13/8/2017) sore. Ratusan penari dan peserta festival sebelumnya juga dikirab keliling desa. Dalam kirab tersebut, Kades Sukorejo mengenakan kostum ala Pangeran Diponegoro menaiki kuda dan dikawal dengan sejumlah pasukan.

Festival untuk meruwat desa sekaligus menyambut HUT Kemerdekaan RI ini semakin meriah dengan keberadaan berbagai kendaraan hias beserta penampilan seni reog.

Kirab dimulai dari lapangan Desa Sukorejo, Pangeran Diponegoro beserta pasukan serta penari berjalan beriringan menyusuri jalanan desa hingga sampai di hutan Sokosewu. Sesampainya di hutan, Pangeran Diponegoro disambut pertunjukan seni reog dan penari bujang ganong.

Belasan penari kemudian membawa kain berwarna merah putih dan menari-nari dengan kain tersebut hingga membentuk komposisi bendera merah putih. Pangeran Diponegoro kemudian memukul gong dan dalam seketika seribu kain merah putih dililitkan di seribu pohon soko yang ada di hutan itu.

Kades Sukorejo, Supriyanto, mengatakan kirab ini merupakan agenda bersih desa dan menyambut HUT ke-72 Kemerdekaan RI. Pemilihan hutan Sokosewu sebagai lokasi kirab karena pada zaman penajajahan Belanda, khususnya saat terjadi perang Jawa, Pangeran Diponegoro sempat singgah dan beristirahat di hutan tersebut.

Hutan tersebut sebenarnya memiliki daya tarik untuk dijadikan lokasi wisata. Namun, selama ini belum terkelola dengan baik dan memang tidak dijadikan sebagai lokasi wisata.

Untuk itu, dengan adanya festival ini minimal bisa membuat masyarakat tahu keberadaan hutan Sokosewu dan sejarah yang ada di dalamnya. “Sejarahnya kawasan ini pernah disinggahi Pangeran Diponegoro. Ada 1.000 pasukan berkuda yang berada di sini. Makanya ada 1.000 pohon soko di hutan ini,” jelas dia.

Sutradara Festival Sokosewu, Wisnu Pradana, mengatakan gerakan budaya ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terhadap keberadaan hutan. Selain itu, hutan yang menjadi ruang terbuka hijau itu juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik dan lokasi wisata.

“Selama ini hutan Sokosewu ini terbengkalai dan tidak banyak orang yang berkunjung. Padahal ini ruang terbuka hijau yang sangat bagus dan penuh nilai sejarah,” ujar Wisnu saat berbincang dengan Madiunpos.com.

Mengenai sejarah Pangeran Diponegoro yang bersinggah di hutan itu, kata Wisnu, itu hanya berdasarkan cerita masyarakat desa setempat. Cerita sejarah itu diperkuat dengan pohon soko yang ada di hutan tersebut yang berjumlah seribu sebagai penanda ada seribu pasukan berkuda yang pernah singgah di lokasi itu.

Namun, secara artefak dan literasi memang sejauh ini belum ada yang menyebutkan hutan Sokosewu pernah disinggahi Pangeran Diponegoro beserta pasukan berkudanya. Namun, cerita soal singgahnya Pangeran Diponegoro memang sudah menjadi cerita turun temurun di masyarakat desa setempat.

“Sejarah memang bisa dilihat dari artefak dan literasi maupun dari keyakinan orang yang ada di tempat tersebut. Masyarakat desa ini meyakini bahwa Pangeran Diponegoro pernah singgah di hutan Sokosewu,” terang Wisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya