Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak 1.000 guru SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Boyolali menggelar sarasehan peringatan HUT PGRI ke-77, sekaligus doa bersama untuk para korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Kegiatan tersebut digelar di gedung PKPN Jalan Pandanaran, Boyolali, Sabtu (26/11/2022) pagi sampai selesai.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Boyolali, Pujiono menjelaskan, kegiatan sarasehan tersebut mengambil tema Bergerak Bersama Mencerahkan Bangsa.
“Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi tahunan dan menyolidkan guru Muhammadiyah, sekaligus kita bersama sama mendoakan para korban akibat dampak gempa bumi di Cianjur Jabar,” ucapnya kepada wartawan.
Kegiatan itu, kata Pujiono, mengundang narasumber motivator nasional, Sajian dan Agus Sriyono.
Baca juga: FKKS SD/MI Muhammadiyah Boyolali Perbarui Pengurus
Pujiono berharap kegiatan sarasehan bisa menambah kemajuan, inovasi dan sejahtera bagi sekolah dan guru-guru di Boyolali, khususnya guru Muhamadiyah.
Selain sarasehan, para guru juga melakukan doa bersama untuk keselamatan para korban gempa di Cianjur.
Seluruh guru Muhammadiyah di Boyolali turut berduka atas kejadian gempa bumi di Cianjur tersebut. Para guru mendoakan korban gempa senantiasa tabah dalam menghadapi musibah itu.
“Kami turut berduka atas kejadian gempa bumi serta para korban di sana. Semoga mereka segera pulih seperti sedia kala dan amal ibadahnya diterima oleh Allah,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Darmanto, memberikan apresiasi kepada seluruh kepala Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah atas peran, partisipasi dan kontribusi demi kemajuan pendidikan Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Gempa Cianjur Berskala Sedang tapi Daya Rusak Luar Biasa
Menurut Darmanto, sekolah negeri dan sekolah swasta di Boyolali harus berkompetisi untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak generasi emas.
“Mari kita berlomba lomba dalam kebaikan, sekolah negeri dan swasta harus berlomba lomba harus bersaing meningkatkan mutu pendidikan untuk mencetak generasi emas,” katanya dalam sambutan.
Darmanto mengajak semua elemen pendidikan,baik itu pengurus Muhammadiyah, tenaga pendidikan untuk tetap meningkatkan pelayanan terhadap anak didiknya.
Masih dalam suasana Hari Guru Nasional, Darmanto mengajak seluruh elemen pendidikan yang bergerak dibidang pendidikan, baik itu pengurus muhammadiyah, tenaga pendidik dan para tenaga kependidikannya, untuk terus meningkatkan layanan kepada masyarakat sebagai bentuk syukur kepada pencipta.
“Hidup adalah anugerah, mari kita nikmati, dan terus berupaya menjadi yang terbaik sesuai tugas pokok fungsi, kita masing-masing,” ucap dia.
Baca juga: Update Korban Gempa Cianjur Pukul 22.00 WIB, 162 Orang Meninggal Dunia
Darmanto menerangkan tugas menjadi amanah yang harus dipertanggungjawabkan, maka sudah semestinya para guru melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dan semaksimal mungkin.
Salah satu peserta Sarasehan, Ari Endartiningsih, Kepala Sekolah MIM Krasak Kecamatan Teras, mengaku baru kali pertama mengikuti sarahsehan Muhammadiyah yang dirasa spektakuler.
”Menurut saya, dari awal tadi heboh menarik dan spektakuler. Ternyata guru-guru muhammadiyah kompak sekali. Karena dari masing-masing madrasah muhammadiyah itu ternyata antusias sekali dilihat dari grup saat pendaftaran,” kata dia.
Ari berharap dari kegiatan ini, Muhammadiyah semakin solid ke depannya. “Semakin bersemangat, solid, dan menambah keakraban kami di organisasi Muhammadiyah,” ucap dia.
Baca juga: Posko Peduli Gempa Cianjur Dibuka di Sukoharjo, Mayoritas Warga Butuh Susu Bayi