SOLOPOS.COM - Penari dari sanggar Pesona Nusantara menampilkan tari berjudul Gugur Gunung sebelum upacara peringatan HUT ke-70 Pemkot Solo di halaman Balai Kota Solo, Kamis (16/6/2016). Tari tersebut menggambarkan semangat, kekompakan, dan gotong royong masyarakat untuk membangun Kota Solo. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

HUT Pemkot Solo diperingati dengan upacara yang diselingi dengan sajian tarian.

Solopos.com, SOLO – Alunan gending gamelan kontemporer menggema di halaman Balai Kota Solo, Kamis (16/6/2016) pagi. Alunan tersebut mengiringi tarian yang ditampilkan belasan penari dari Sanggar Tari Pesona Nusantara. Dengan membawa sapu lidi para penari gemulai menggerakkan sapunya ke arah rerumputan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka sambil membawa bakul dan mengenakan kain jarik layaknya masyarakat pedesaan, menarikan tarian Gugur Gunung sebagai pembuka upacara peringatan hari jadi ke-70 Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Tarian tersebut mampu memukau peserta upacara pagi itu.

Penata Musik Sanggar Tari Pesona Nusantara, Dwi Priyo, mengatakan Tari Gugur Gunung menggambarkan gotong royong antar masyarakat. Melalui tarian tersebut diharapkan sikap kegotongoroyongan antar masyarakat bisa ditingkatkan kembali.

“Kami ingin memulihkan kembali gotong royong karena sekarang mulai luntur,” katanya.

Seusai penampilan tarian Gugur Gunung, upacara peringatan Hari Jadi Pemkot dilaksanakan. Dalam upacara tersebut, Pemkot mencanangkan program lima mantab untuk meningkatkan pelayanan masyarakat Solo. Pencanangan disampaikan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo dalam sambutannya. Lima mantab meliputi, mantab pelayanan, kejujuran, kedisiplinan, berorganisasi dan mantab gotong royong, untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.

“Dengan lima mantab akan terjalin interaksi dan kebersamaan. Semua pemangku kepentingan dan birokrasi mantab dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Rudy.

Rudy mengatakan Pemkot membutuhkan aparatur sipil negara yang jujur, cerdas dan ikhlas. Selain itu birokrasi harus bisa menciptakan sistem yang efektif, efisien, transparan, dan bebas korupsi. Reformasi birokrasi yang dijalankan harus mampu mereformasi sikap, perilaku, maupun tindakan aparatur sipil negara.

“Pemkot sudah memasuki usia 70 tahun, usia stretegis untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat sesuai dengan tema peringatan hari jadi, Jujur Mengabdi Total Melayani,” katanya.
Rudy meminta aparatur sipil negara di lingkuo Pemkot Solo tidak cepat puas diri dengan capaian beragam penghargaan. Menurutnya, masih banyak persoalan yang harus segera diselesaikan.

“Untuk itu saya minta segenap ASN dan warga Kota Solo dapat bersinergi membangun Kota Solo mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” pintanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya