SOLOPOS.COM - Ilustrasi tumpeng (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Harianjogja.com, JOGJA-Warga Kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Jogja menggelar lomba tumpeng. Ada 48 tumpeng dari hasil kreasi warga yang dilombakan, Minggu (28/9/2014). Lomba tersebut dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kota Jogja yang ke-256.

Tumpeng yang dihias dengan berbagai aneka rempah itu sebelumnya diarak keliling kampung sejauh sekitar satu kilometer. Selain 48 tumpeng, ada juga tumpeng raksasa yang dibuat dari kayu dan sayuran memeriahkan perlombaan tersebut.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

“Lomba tumpeng ini perwakilan dari setiap RT. Dewan juri yang menilai terdiri dari ibu-ibu PKK dan perwakilan dari kampus,” kata Murki Wahyudi, selaku Koordinator Lomba Tumpeng HUT Kota Jogja.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Murki, lomba tumpeng tersebut sebagai pembuka sederet acara pawai budaya dan pentas seni kreasi warga Tahunan sampai Senin (29/9/2014) malam. Di antaranya adalah wayang kulit, ketoprak, jathilan dan tarian.

Pentas seni itu diakuinya melengkapi Kampung Tahunan yang sudah dijuluki sebagai Kampung Wisata Batikan. Dinamakan Wisata Batikan karena hampir semua warga di Kampung tersebut terdapat kerajinan Batik Jumput. Karya batik warga Tahunan diklaim sudah dipasarkan ke berbagai daerah.

“Banyak karya batik warga Batikan yang sudah dipamerkan ke berbagai daerah,” kata Murki.

Dia berharap, kesenian tradional bisa melengkapi Kampung Batikan agar lebih dikenal masyarakat luas

Sementara itu, pentas berbagai macam kesenian tradisional juga digelar di Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman Jogja. Gelar potensi budaya, di antaranya, jathilan, ketoprak, karawitan, campursari, orkes keroncong, rebana dan salawatan.

Sebelum pentas kesenian, warga menggelar pameran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ketua Paguyuban Kesenian Saputro Budoyo Terban Antonius Yulianto mengatakan, pentas seni ini diklaim lebih meriah karena semua warga keluarahan Terban ikut terlibat baik anak-anak hingga orang dewasa.

Biasanya, kata dia, pentas seni yang dilakukan warga Terban dua kali setahun yaitu satu Syuro dan Bersih Kampung, namun tidak semua warga terlibat. Hal tersebut tidak lepas dari bantuan Pemerintah Kota Jogja. “Dengan pentas kesenian ini akan menarik minat anak-anak muda untuk nguri-nguri kabudayaan,” tandas Lilik-sapaan akrab Antonisu Yulianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya