HUT Ke-70 RI diperingati semua elemen masyarakat. Pemkab Sukoharjo mengadakan upacara peringatan 70 Tahun Kemerdekaan RI.
Solopos.com, SUKOHARJO — Upacara Peringatan 70 Tahun Hari Kemerdekaan Indonesia Sukoharjo di Alun-Alun Satya Negara, Senin (17/8/2015), dimeriahkan drama kolosal dan aksi terjun payung. Warga antusias menyaksikan dua acara tambahan itu yang belum pernah ada di tahun-tahun sebelumnya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Solopos.com, drama dan terjun payung digelar seusai upacara. Upacara bendera diwarnai insiden bendera muntir. Bendera Merah Putih yang dikembangkan dari lipatan mlintir. Insiden tersebut membuat tamu dan warga riuh saat upacara. Menyadari hal tersebut petugas langsung memperbaiki posisinya. Setelah posisi bendera benar, petugas pengerek bendera menjalankan tugasnya.
Seusai upacara panitia menampilkan drama kolosal bertajuk Indonesia Menyala. Drama tersebut diikuti 500 orang dari berbagai komunitas. Cerita bermula saat seseorang yang berperan sebagai seorang raja muncul di lapangan.
Warga yang menyaksikan upacara, Surati Budi Lestari, 41, menyayangkan terjadinya insiden bendera muntir. Menurut dia pengibaran bendera merupakan momen puncak dalam sebuah upacara. Dia berharap kejadian itu tidak terulang tahun depan.
“Sayang, kesakralan upacaranya ternodai insiden itu. Tapi enggak apa-apa. Drama kolosal dan aksi terjun payung bisa buat tamba gelo [obat kecewa],” kata warga Tempuran, Bulakan, Kecamatan Sukoharjo itu. Terpisah, Inspektur Upacara yang juga Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, menolak berkomentar.