HUT ke-70 RI diperingati dengan menggelar Karnaval Khatulistiwa di Pontianak.
Solopos.com, PONTIANAK – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Karnaval Khatulistiwa di Kalimantan Barat salah satunya dimaksudkan untuk menjadikan Kota Pontianak sebagai water front city alias menjadikan sungai sebagai beranda depan.
Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024
“Tema Ayo Kerja Karnaval Khatuliswita merencanakan Pontianak jadi water front city, kota yang menjadikan sungai sebagai beranda depan, karena kita sudah terlalu lama memunggungi sungai, padahal tahun 1700 sudah menghadap sungai,” kata Arief Yahya di Pontianak, Sabtu (22/8/2015).
Kehebatan ini, kata Menteri Arief, seharusnya ditingkatkan agar bisa seperti kota air di dunia seperti Lyon Prancis dan Venezia Italia yang menjadi objek wisata menarik pelancong seluruh dunia.
Dia mengatakan, di abad 1700, sungai Kapuas menjadi pusat peradaban di mana aktivitas ekonomi masyarakat Pontianak mengandalkan alur sungai. Tapi zaman semakin modern, sungai justru dibelakangi. Hal inilah yang akan dibangkitkan lagi lewat semangat karnaval karnaval.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki ribuan sungai dan beberapa yang besar berpotensi untuk dikembangkan seperti Barito, Mahakam, Pasar Apung, Sungai Musi dan Kapuas. Arief menambahkan hal itu bisa dibangkitkan melalui festival-festival budaya yang akan dijadwalkan rutin setiap tahun.
Pemerintah Sumatra Selatan telah mengajukan diri untuk menyelenggarakan karnaval sungai Musi tahun 2016 untuk pemanasan sebelum event olahraga internasional Asian Games 2018.
“Sumsel menginginkan tahun depan tapi keputusannya Pak Presiden,” ujar Arief Yahya.