SOLOPOS.COM - Kopral Kepala Partika Subagyo melakukan aksi jalan jongkok di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Senin (6/10/2014). Aksi jalan jongkok dari Ngarsopuro sampai Bundara Gladak dalam rangka HUT ke-69 TNI. (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Kopral yang satu ini memang tergolong unik dan kreativ. Ada-ada saja aksi yang dilakukannya. Kali ini, dalam rangka memperingati HUT Ke-69 TNI, anggota Detasemen Polisi Militer Solo, Kopral Partika Subagyo, Senin (6/10/2014) melakukan aksi jalan jongkok di Jl. Slamet Riyadi.

Kopral Bagyo memulai langkah pendeknya dari perempatan Ngarsopuro dan berjalan sepanjang 1 kilometer sampai patung Gladak Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Enam pengawal bersiaga di sampingnya saat dia berjalan. Sesekali ia terlihat mengusap keringat di dahinya yang bercucuran.

Aksi tersebut mengundang perhatian pengguna jalan yang melintas. Tak jarang dari mereka memperlambat laju kendaraan untuk menyempatkan melihat Bagyo.

Ekspedisi Mudik 2024

Selang puluhan menit waktu berjalan Bagyo terlihat kelelahan, sesekali pengawalnya yang siaga memegangi tangan Bagyo untuk membantu ia berjalan.

Pria berusia 53 tahun tersebut akhirnya menyelesaikan jalan jongkok tersebut dalam waktu kurang lebih 45 menit.

“Aksi ini untuk memperingati HUT TNI. Jalan jongkok ini menyimbolkan prajurit TNI harus memiliki kekuatan fisik maupun mental,” kata dia kepada wartawan seusai aksi, Senin.

Bagyo menuturkan tidak ada persiapan khusus untuk aksi tersebut. latihan fisik merupakan makanan seharihari dia. Selain itu lanjut dia, prajurit TNI, juga harus siap dihadapkan pada situasi yang dadakan.

Dalam aksi tersebut aparat kepolisian juga ikut mengawal aksi tersebut. Termasuk menertibkan lalu lintas yang dilewati Bagyo. Bagyo sendiri memilih berjalan di sisi tengah jalan sehingga kendaraan memilih melintas di pinggir jalan untuk menghindari rombongan jalan jongkok.

“Aparat polisi yang ikut membantu lancarnya aksi ini itu menyimbolkan kerukunan. Kalau segala elemen bisa rukun hidup akan semakin damai dan mencari makan pun mudah,” kata Bagyo

Setelah berhasil berjalan jongkok 1 km, Bagyo disambut oleh kalangan tukang becak, loper Koran, dan juru parkir. Mereka memberi sebuah tampah sedang bertuliskan kopral besar.

Saat itu juga Bagyo juga membagikan puluhan nasi bungkus untuk mereka. “Kopral besar itu enggak ada, yang ada kopral kepala. Namun ini saya anggap sebagai kenang-kenangan dan akan saya simpan di rumah,” jelas Bagyo.

Sementara perwakilan tukang becak, Sarimin, mengapresiasi aksi dari Kopral Bagyo. Sebuah tampah bertuliskan kopral besar tersebut karena melihat kegigihan kopral Bagyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya