SOLOPOS.COM - Bupati Semarang Mundjirin E.S. (duduk paling kanan) menumpang dokar saat kirab budaya HUT ke-495 Kabupaten Semarang. Kirab ini diikuti ratusan peserta dari berbagai kelompok kesenian dan pendidikan mulai dari Lapangan Kalirejo hingga Rumah Dinas Bupati Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda Saputra)

HUT Kabupaten Semarang dimeriahkan dengan berbagai acara salah satunya adalah kirab budaya yang diikuti ribuan peserta.

Semarangpos.com, UNGARAN – Ribuan warga masyarakat Kabupaten Semarang yang tergabung dalam ratusan kelompok seni budaya dan pendidikan tumpah ruah di Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (15/3/2016). Dengan mengenakan berbagai kostum, mereka bersiap mengikuti kirab budaya yang digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Taun (HUT) Ke-495 Kabupaten Ungaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kirab Hari Jadi Kabupaten Semarang itu digelar mulai dari Alun-alun Bung Karno melintasi Jl. Letjen Suprapto dan berhenti di Jl. Ahmad Yani, tepatnya di Pendapa Gedhe Rumah Dinas Bupati Kabupaten Semarang. Bupati Kabupaten Semarang, Mundjirin E.S. juga turut serta dalam kirab HUT Kabupaten Semarang tersebut.

Berbeda dari tahun sebelumnya, dalam kirab Hari Jadi Kabupaten Semarang kali ini, Mundjirin tidak menaiki kuda. Mundjirin dalam HUT Kabupaten Semarang kali ini memilih menjalani kirab dengan menaiki dokar yang dikendarai seorang kusir.

Sebelum acara kirab budaya Hari Jadi Kabupaten Semarang berlangsung, rangkaian perayaan HUT ke-495 Kabupaten Semarang dimeriahkan dengan acara tari kolosal yang dimeriahkan oleh ratusan penari yang berasal dari gabungan pelajar, TNI dan Polri. Mereka menampilkan tari kolosal Legenda Baruklinting yang digelar di Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo.

Salah seorang warga Kabupaten Semarang, Shinta, 21, asal Kalirejo, mengaku cukup senang dengan agenda kirab dan pementasan seni yang digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Semarang itu. Ia pun berharap tahun depan acara kirah Hari Jadi Kabupaten Semarang semacam ini bisa kembali digelar.

“Seru dan ramai acaranya. Apalagi penontonnya banyak. Semoga tahun depan acara seperti ini bisa kembali digelar. Selain itu, saya berharap di usia yang bertambah ini Kabupaten Semarang bisa tambah maju, baik pembangunannya maupun pemerintahannya,” tutur Shinta saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela menyaksikan acara kirab.

Rangkaian acara hari jadi Kabupaten Semarang memang banyak sepanjang Selasa ini. Selain pementasan budaya, acara hari jadi pada Selasa ini juga turut diisi dengan penjamasan pusaka peninggalan Bupati pertama Kabupaten Semarang, Ki Ageng Pandanaran, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang.

Pusaka yang dijamas atau dimandikan dalam kaitan HUT Kabupaten Semarang itu antara lain, yakni dua tombak trisula, satu tombak lurus dan sejumlah keris yang konon dibuat pada zaman Majapahit. Sejumlah keris tersebut di antaranya keris Naga Pendawa dan keris Karawelang. Selain tombak dan keris, peninggalan Ki Ageng Pandanaran lainnya adalah pelana kuda. “Pelana kuda tidak ikut dijamas, tapi hanya diperlihatkan dalam kirab budaya,” kata juru kunci pusaka Pemkab Semarang, Edi Sukarno.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya