SOLOPOS.COM - Penjaga stan menjelaskan fasilitas dan harga apartemen kepada calon konsumen pada pameran perumahan REI Expo VIII di Mal Ciputra Semarang, Jumat (7/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Hunian vertikal belum menjadi tempat tinggal idaman warga Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Real Estate Indonesia (REI)organisasi yang mewadahi pelaku bisnis properti—Jawa Tengah (Jateng) menyatakan permintaan hunian vertikal di Kota Semarang masih rendah. Warga Kota Semarang lebih memilih membeli rumah tapak.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Pasar apartemen memang belum sebesar pasar rumah tapak, kebanyakan masyarakat masih lebih memilih membeli rumah tapak,” kata Wakil Ketua REI Jawa Tengah Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat di Semarang, Minggu (9/10/2016).

Ia mengatakan dengan harga yang sama antara apartemen dengan rumah tapak sebagian konsumen lebih memilih untuk membeli rumah tapak karena mereka belum terbiasa tinggal di hunian vertikal.

“Meski begitu, dari sejumlah pengembang apartemen yang tergabung dalam REI, permintaan dari masyarakat saat ini sudah mulai tinggi. Meski demikian pasar apartemen belum terbentuk,” katanya.

Oleh karena itu, terkait dengan harga apartemen di Kota Semarang diakuinya sejauh ini masih dalam taraf wajar yaitu di kisaran Rp500 juta-Rp1 miliar bahkan untuk apartemen di kawasan Semarang atas ada yang di bawah harga tersebut.

Dibya mengatakan, secara keseluruhan harga rumah maupun apartemen di Kota Semarang tidak ada kenaikan yang berlebihan. Jika dibandingkan, permintaan masih lebih sedikit dibandingkan dengan ketersediaan barang.

“Kalau secara teori kan kenaikan harga ada karena ‘demand’ lebih tinggi dibandingkan ‘suplai’. Kalau di Jawa Tengah ‘suplai’ masih lebih tinggi sehingga tidak ada kenaikan harga yang berlebihan,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan penjualan rumah untuk tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu masih lebih baik tahun ini. Meski tidak menyampaikan secara rinci kenaikan permintaan tersebut, diakuinya target penjualan pada pelaksanaan REI Expo setiap bulan selalu memenuhi.

“Pada setiap REI Expo, target penjualan rumah sebanyak 70 unit. Pada tahun lalu target ini tidak pernah tercapai, kalau tahun ini target hampir selalu tercapai,” katanya. Menurut dia, kenaikan penjualan tersebut merupakan dampak dari kondisi ekonomi Indonesia pada tahun ini yang mulai membaik dibandingkan tahun lalu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya