SOLOPOS.COM - Ilustrasi indekos (JIBI/Dok)

Hunian Solo, Karangasem termasuk daerah yang padat tempat indekos dan rumah singgah.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 174 tempat indekos dan rumah singgah menjejali Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan. Dari hasil pendataan tersebut, wilayah terpadat pemondokan berada di RT 006/RW 007 atau sisi barat wilayah kelurahan setempat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Kampung Bulak Indah RT 006/RW 007 terdapat 44 tempat indekos dan rumah singgah dengan jumlah kamar bervariasi antara 10 kamar hingga 60 kamar.

Ekspedisi Mudik 2024

Lurah Karangasem, Ganek Bambang Permadi, menyampaikan pendataan tempat indekos dan rumah singgah di wilayahnya dimulai tahun ini. “Pendataan kami baru selesai. Hasilnya ada 174 tempat indekos dan rumah singgah di wilayah Karangasem,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (19/10/2016).

Ganek mengatakan wilayah paling banyak pemondokan yakni di seputar kawasan pendidikan di sisi barat dan selatan. “Perkembangannya di seputar ATMI, ABA Pignatelli, dan kampus UMS. Perkembangan daerah sana juga akhirnya memicu pertumbuhan toko, minimarket, warung, dan restoran,” paparnya.

Untuk memantau wilayah padat pendatang, Kelurahan Karangasem mengarahkan pengurus RT untuk mendata penghuni tempat indekos. “Anak indekos harus setor KTP ke pengelola. Dari pengelola diberikan ke pengurus RT. Kami mutakhirkan data setiap tahun,” jelasnya.

Ihwal keamanan, Ganek mengandalkan forum kemitraan antara linmas, kepolisian, dan babinsa untuk mengawasi lingkungan sekitar.

Terpisah, Sekretaris RT 006/RW 007 Kelurahan Karangasem, Ondi Prihatmo, mengatakan pendataan tempat indekos dan rumah singgah di wilayahnya tidak menemui kendala. Namun dia kesulitan mendata penghuni pemondokan.

“Kalau data indekos atau rumah singgah relatif gampang. Karena di sini rata-rata semuanya sudah jadi tempat indekos, tidak ada yang tambah baru. Yang susah itu mendata penghuninya karena ada yang pindah-pindah atau induk semangnya tidak berada di sini,” ujarnya.

Ondi menyebutkan selama beberapa tahun terakhir pendataan penghuni pemondokan dilakukan dengan menyebarkan formulir kepada koordinator, induk semang, atau pemilik tempat indekos.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Eny Tyasni Suzana, menargetkan pendataan pemondokan di Solo bisa rampung tahun ini. “Kami kerja sama dengan kelurahan. Tapi belum semua data masuk,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya