SOLOPOS.COM - Ambulans membawa empat orang yang dieksekusi mati (Detikcom)

Michael Titus sempat mengamuk beberapa saat sebelum dieksekusi mati.

Solopos.com, JAKARTA – Terpidana mati jilid III Michael Titus Igweh asal Nigeria, sebelum dieksekusi oleh regu tembak kepolisian sempat mengalami depresi berat. Hal tersebut lantaran dirinya merasa ketakutan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di sana itu, Jaksa semua dimarahin sama dia. Sama seperti salah satu terpidana si Obina Nwajagu, 40, ngamuk-ngamuk sampai perwakilan Kedubes disandera sama dia,” kata perwakilan keluarga, Nila di rumah duka Bandengan, Jakarta Utara, Jumat (29/7/2016).

Menurut Nila, Titus melakukan hal tersebut karena ketakutan lantaran merasa tidak terlibat kasus narkotika yang menjeratnya. Selain itu, pria asal Nigeria itu merasa tidak mendapatkan keadilan di Indonesia.

“Kata Titus ke Nila, kita tuh cari keadilan, tapi di negeri ini tak adil ternyata. Yang kasih napas itu Tuhan, yang kasih hidup Tuhan, tapi kalau aku mati dalam keadaan seperti ini tidak mendapatkan keadilan gimana. Aku hanya ingin keadilan,” kata Nila.

Di tempat yang sama, kakak ipar Titus Herman menceritakan sosok almarhum semasa hidupnya. Pribadi Titus dikenal sebagai sosok yang selalu ceria.

“Kalau ditanya karakter tipe Titus sendiri ya orangnya ceria, terus juga, kalau dibilang baik relatif ya. Namanya dia (Titus) hidup di tempat seperti itu. Jadi kalau ditanya baik atau tidak, tergantung pendapat orang,” ujar Herman.

Jasad Titus sendiri sudah berada di rumah duka Bandengan, Jakarta Utara. Rencananya pada Minggu 31 Juli 2016, jenazah akan diterbangkan ke negara asalnya. Sementara hingga saat ini masih menunggu kedatangan istrinya, Felicia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya