SOLOPOS.COM - Terpidana mati kasus narkotika Freddy Budiman (tengah), mendapatkan pengawalan saat akan menjalani sidang peninjauan kembali di PN Cilacap, Jateng, Rabu (25/5/2016). Freddy mengajukan peninjauan kembali terhadap vonis hukuman mati yang diterimanya menjelang kabar akan dilaksanakan eksekusi terhadap terpidana mati kasus narkoba tahap ketiga. (JIBI/Antara Foto/Idhad Zakaria)

Hukuman mati terhadap Freddy Budiman telah dieksekusi beberapa hari lalu.

Solopos.com, CILACAP – Eksekusi terpidana kasus narkoba telah dilaksanakan di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada hari Jumat (29/7/2016), pukul 00.46 WIB. Koordinator Kerohanian Islam Lembaga Pemasyarakatan Se-Nusakambangan K.H. Hasan Makarim mengaku terkesan dengan sikap salah satu terpidana, Freddy Budiman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengaku memiliki kesan tersendiri terhadap Freddy Budiman karena saat baru kembali ke Nusakambangan, terpidana mati kasus narkoba yang selama hidupnya pernah mendekam di 16 lapas itu menemuinya untuk meminta nasihat.

Menurut dia, Freddy Budiman saat menjelang eksekusi tampak tegar. “Dia mengaku sudah siap dieksekusi. Dia bilang alhamdulillah karena sebentar lagi akan bertemu Allah SWT,” katanya seperti dikutip dari Okezone, Sabtu (30/7/2016).

Bahkan saat keluarganya datang, kata dia, Freddy sungkem kepada ibunya sembari meminta ampun karena selama ini telah merepotkan.

Menurut dia, Freddy juga berpesan kepada anak-anaknya untuk rajin salat dan menjauhi narkoba.

Terkait pembinaan bagi empat terpidana mati yang akan dieksekusi, Hasan mengatakan hal itu dilakukan seperti biasa. “Seperti biasanya, selama pendampingan, saya tidak pernah bicarakan kematian. Saya berikan zikir, doa, dan penguatan mental,” katanya.

Saat menjelang malam eksekusi, kata dia, Freddy bersama tiga terpidana mati yang beragama Islam itu menjalankan puasa Daud dan makan kurma setelah berbuka.

Selanjutnya, keempat terpidana mati itu mengenakan pakaian warna putih yang dibawa Hasan dan diberi wewangian. “Freddy kemudian berpamitan, bahkan berpelukan dengan petugas lapas sembari meminta maaf. Dia juga bilang, Insya Allah sebentar lagi saya bertemu Allah SWT,” katanya

Menurut dia, Freddy dan tiga terpidana mati lainnya tampak tegar saat menunggu petugas yang akan membawa mereka ke Lapangan Tembak Tunggal Panaluan untuk menjalani eksekusi.

Disinggung mengenai pesan terakhir Freddy, dia mengatakan terpidana mati itu minta dimakamkan di Surabaya dan minta agar jenazahnya dipakaikan kain ihram yang pernah dipakai keluarganya saat ibadah haji dan umroh.

Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Santosa mengaku sempat bertemu dengan Freddy Budiman setelah terpidana mati kasus narkoba itu berada di Lapas Batu, Pulau Nusakambangan.

“Dia tampak tegar meskipun badannya agak kurusan. Dia bilang, jangan lupakan salat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya