SOLOPOS.COM - Kepala BNN Budi Waseso memperlihatkan peralatan makan dan minum (tea set) yang digunakannya para pengedar narkoba mengirim sabu saat menggelar rilis barang bukti narkoba jaringan sindikat internasional di Gedung BNN, Cawang, Jakarta, Rabu (20/4/2016). BNN berhasil mengungkap tiga jaringan sindikat narkoba internasional yakni Malasyia, Nigeria, Taiwan dengan barang bukti sabu seberat 13,9 kg yang disimpan dalam media souvenir kerajinan tangan dan peralatan makan dan minum.(JIBI/Solopos/Antara//Teresia May)

Hukuman mati jilid ketiga digegerkan curhat Freddy Budiman. Haris Azhar akan menyampaikan sesuatu ke Kepala BNN, Budi Waseso (Buwas).

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Budi Waseso mengaku akan bertemu dengan koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar. Buwas mengungkapkan, Haris meminta bertemu untuk menyampaikan hal yang krusial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Haris sudah memberikan beberapa keterangan kepada kita. Beliau juga akan ketemu dengan saya nanti. Menurut beliau ada hal yang krusial dan penting untuk disampaikan langsung kepada saya,” kata Buwas di kantornya, Jl MT Haryono, Cawang, Jaktim, Senin (8/8/2016), setelah memeriksa eks Kepala LP Nusakambangan, Liberty Sitinjak.

Ekspedisi Mudik 2024

Buwas mengaku tengah mengatur waktu untuk bisa bertemu dengan Haris. Menurut Buwas, kapan saja Haris datang, dia siap menemui. “Tinggal waktunya saja kapan. Saya tidak tahu sedang diatur waktunya. Kapan beliau bisa datang, saya bisa menerima beliau,” jelasnya dikutip Solopos.com dari Detik.

Kepala BNN pun menegaskan pihaknya sangat serius mengkonfirmasi info yang dituliskan Haris Azhar. Bila benar ada anggotanya yang menerima uang dari Freddy Budiman, Buwas akan memberikan sanksi berat dan juga akan mempidanakan oknum yang terbukti.

“Ada tidaknya ini unsur pidana nanti Polri, artinya bilamana nanti ada unsur pidana yang dilakukan oknum BNN kita akan laporkan juga ke Polri. Ini terkait pidananya. Kalau internalnya kan hanya hukuman-hukuman internal,” tutur Buwas. Buwas akan mengambil tindakan tegas bila hal yang disampaikan Haris Azhar terbukti.

Namun, bila setelah melakukan pemeriksaan ternyata tulisan Haris tidak terbukti, Buwas meminta Haris bertanggung jawab. Haris harus menjelaskan ke publik untuk membersihkan nama BNN, Polri, dan TNI.

“Kalau nanti dalam proses perjalanan pemeriksaan ternyata memang terbukti, ya kita tindak lanjuti, kalau nanti tidak terbukti ya kita nanti tindak lanjut juga. Bisa saja tindak lanjut kan seandainya kalau seandainya pernyataan Saudara Haris tidak bisa dibuktikan, artinya yang bisa meng-clear-kan pernyataannya adalah adalah Saudara Haris. Dia mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kembali kepada khalayak bahwa apa yang beliau sampaikan memang tidak punya unsur kebenaran,” beber Buwas.

Sebelumnya diberitakan Solopos.com, Haris Azhar menyatakan bahwa Freddy Budiman membeberkan pengakuannya soal bisnis narkoba kepadanya. Dia menceritakan keterlibatan aparat hukum, termasuk anggota Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN), dalam peredaran narkoba yang dia impor dari China.

Cerita itu disampaikan Freddy kepada Haris Azhar di LP isolasi Nusakambangan sehari sebelum eksekusi mati dilakukan. Freddy meminta dipertemukan dengan Haris dan membuka dugaan-dugaan itu. Berikut cerita Freddy Budiman dalam percakapan itu seperti dituliskan Haris Azhar di akun Twitter Kontras, Kamis (29/7/2016).

Freddy mengaku setiap akan menyelundupkan narkoba, dia telepon polisi, BNN, dan Bea Cukai. Dia juga menyebut orang-orang dia telepon tersebut menitip harga. Dari keuntungan penjualan narkoba tersebut, Freddy mengaku bisa bagi-bagi puluhan miliar ke sejumlah pejabat di institusi tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya