SOLOPOS.COM - Ilustrasi konser tahun baru. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Perayaan tahun baru masehi di Indonesia identik dengan suka cita, keramaian, dan pesta kembang api. Terkait hal tersebut, banyak yang penasaran dengan hukum merayakan tahun baru masehi menurut ajaran Islam, apakah diperbolehkan?

Sudah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat merayakan pergantian baru dengan mengadakan acara. Mulai dari makan malam bersama, pesta bersama keluarga, hingga pesta kembang api.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Bahkan, masyarakat tumpah ruah di jalanan untuk merayakan momen tersebut untuk menyaksikan pesta kembang api maupun panggung hiburan yang diadakan oleh berbagai pihak.

Nah, kira-kira apa hukumnya merayakan tahun baru masehi menurut ajaran Islam?

Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Ahmad Samsul Rijal mengatakan, tahun baru masehi tidak memiliki makna khusus dan hanya merupakan momentum pergantian tahun saja.

Pria yang akrab disapa Rijal ini mengatakan, pergantian tahun adalah hal yang patut disyukuri. Hal ini dikarenakan momen ini muncul kesempatan baru, harapan baru untuk berikhtiar menjadi lebih baik.

Terkait hukum merayakan tahun baru masehi, Rijal menyebut banyak tokoh NU yang memperbolehkannya, termasuk mengucapkan selamat tahun baru.

“Banyak ulama salaf dan khalaf yang memandang pergantian tahun dari sudut sosial. Terlebih bila hidup di tengah keragaman agama, budaya dan tradisi. Maka, banyak ulama yg berfatwa, tidak ada larangan mengucapkan atau merayakan tahun baru. Artinya, boleh dilakukan dalam kehidupan sosial (mubah) dan tidak masuk dalam kategori bid’ah (tidak sunah), bahkan bila dalam merayakannya ada kebaikan yang muncul, maka kegiatan itu menjadi kebaikan,” jelasnya di situs resmi Nahdlatul Ulama, NU online.

Meski diperbolehkan, dia berpesan perayaan tahun baru jangan diisi dengan kemaksiatan dan mengikuti hawa nafsu yang tak terkontrol.

“Maknanya, jangan mengikuti kebiasaan yang tidak baik dalam merayakan momentum pergantian tahun. Jangan merayakan tahun baru dengan kemaksiatan, kesenangan yang melupakan, mengikuti hawa nafsu yg tidak terkontrol, bahkan hal-hal terlarang oleh agama,” ujarnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya