SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang sayuran (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, SOLO — Harga beberapa macam sayur yang mengalami kenaikan beberapa waktu lalu malah cenderung stabil bahkan turun mencapai Rp500-Rp10.000 per kilogram (kg). Beberapa pedagang memprediksi hal itu karena mayoritas petani sayur di Boyolali dan Tawangmangu panen sehingga pasokan melimpah.

Bahkan beberapa pedagang mengklaim kondisi sayur busuk tidak mempengaruhi harga karena pasokan lancar. Seperti disampaikan salah satu pedagang cabai di Pasar Legi yang mengaku bernama Wea. Dia harus memilah cabai rawit merah yang baru dibeli karena bercampur cabai busuk. Meski demikian, harga cabai rawit merah turun Rp2.500 dari Rp21.000 per kg menjadi Rp18.500 per kg.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Sebaliknya, harga cabai busuk naik dibanding sebelum yakni Rp5.000-Rp6.000 menjadi Rp8.000. Seperti disampaikan salah satu pembeli cabai kualitas rendah, Sumaryanto. Petani asal Purwodadi ini berburu cabai busuk untuk benih. Dia mengaku membeli satu kilogram cabai busuk Rp5.000-Rp6.000. Namun mayoritas pedagang menawarkan Rp8.000 per kg. “Biasanya Rp5.000-Rp6.000. Sekarang jadi Rp8.000. Kalau segitu mahal,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Pasar Legi, Senin (13/1/2014).

Hal senada disampaikan pedagang cabai lainnya di Pasar Legi, Kati. Dia menyampaikan mayoritas harga cabai turun Rp1.000-Rp7.000. Seperti cabai rawit merah dari Rp27.000 menjadi Rp20.000 dan cabai rawit putih dari Rp18.000 menjadi Rp17.000 atau turun Rp1.000 per kg. Kati memprediksi kondisi itu terjadi karena musim panen dan permintaan stabil. Bahkan dia mengklaim permintaan dari beberapa pembeli meningkat dari 1 kuintal menjadi 2 kuintal.

“Stabil. Pabrik juga libur Selasa [14/1/2014] sehingga kami tidak kirim. Hujan enggak pengaruh ke harga selama pasokan lancar. Permintaan juga stabil bahkan naik,” ujar Kati saat ditemui Solopos.com di kiosnya.

Kondisi tidak jauh beda dialami pedagang sayur di Pasar Legi. Mereka mengaku harga beberapa jenis sayur turun karena pasokan lancar. Namun mereka terpaksa mengurangi pembelian karena pasar sepi menjelang liburan. Keputusan itu diambil salah satu pedagang sayur di Pasar Legi, Warti. Dia mengurangi pembelian dari 50 kg per hari menjadi 30 kg. Hal senada disampaikan pedagang sayuran lain, Wiwik.

Dia mengungkapkan harga beberapa sayur yang dijual turun drastis seperti kembang kol, buncis, sawi putih, dan lain-lain. Namun harga tomat stabil Rp9.000 per kg. Wiwik juga menuturkan harga tomat akan naik apabila hujan terus menerus mengguyur karena tomat gampang busuk.

“Harga sayuran memang turun karena panen banyak. Pasokan lancar sampai menolak karena masih ada stok. Tetapi saya kurang tahu besok bagaimana. Kalau permintaan banyak ya menyesuaikan harga. Selain itu kalau hujan terus biasanya tomat, wortel dan kembang kol akan naik,” ungkap dia.

Daftar Harga Sayur dan Cabai
Barang                  Harga Sebelum         Harga Sesudah
Cabai merah kecil    Rp21.000-Rp27.000    Rp18.500-Rp20.000
Cabai putih                 Rp18.000                            Rp16.000-Rp17.000
Tomat Bandung        Rp13.000-Rp15.000    Rp10.000
Kol                                  Rp5.500-Rp6.000         Rp4.000-Rp5.000
Seledri                          Rp20.000                           Rp13.000-Rp18.000
Loncang                       Rp9.000                              Rp10.000 (naik)
Wortel impor             Rp12.000                            –
Wortel lokal               Rp6.000                             Rp7.000 (naik)
Buncis                           Rp5.000                             Rp2.000
Jepan                            Rp3.000                              Rp2.000
Kembang kol             Rp15.000                            Rp5.000
Tomat                          Rp9.000                               –
Sawi putih                   Rp4.000-Rp5.000         Rp2.500

Sumber: hasil wawancara yang diolah

Harga Beberapa Jenis Sayur Turun Meski Hujan

 

SOLO—Harga beberapa macam sayur yang mengalami kenaikan beberapa waktu lalu malah cenderung stabil bahkan turun mencapai Rp500-Rp10.000 per kilogram (kg).

Beberapa pedagang memprediksi hal itu karena mayoritas petani di Boyolali dan Tawangmangu panen sehingga pasokan melimpah. Bahkan beberapa pedagang mengklaim kondisi sayur busuk tidak mempengaruhi harga karena pasokan lancar. Seperti disampaikan salah satu pedagang cabai di Pasar Legi yang mengaku bernama Wea. Dia harus memilah cabai rawit merah yang baru dibeli karena bercampur cabai busuk. Meski demikian, harga cabai rawit merah turun Rp2.500 dari Rp21.000 per kg menjadi Rp18.500 per kg. Sebaliknya, harga cabai busuk naik dibanding sebelum yakni Rp5.000-Rp6.000 menjadi Rp8.000.

Seperti disampaikan salah satu pembeli cabai kualitas rendah, Sumaryanto. Petani asal Purwodadi ini berburu cabai busuk untuk benih. Dia mengaku membeli satu kilogram cabai busuk Rp5.000-Rp6.000. Namun mayoritas pedagang menawarkan Rp8.000 per kg. “Biasanya Rp5.000-Rp6.000. Sekarang jadi Rp8.000. Kalau segitu mahal,” kata dia saat ditemui Espos di sela-sela melihat cabai busuk di salah satu kios di Pasar Legi, Senin (13/1).

Hal senada disampaikan pedagang cabai yang lain di Pasar Legi, Kati. Dia menyampaikan mayoritas harga cabai turun Rp1.000-Rp7.000. Seperti cabai rawit merah dari Rp27.000 menjadi Rp20.000 dan cabai rawit putih dari Rp18.000 menjadi Rp17.000 atau turun Rp1.000 per kg. Kati memprediksi kondisi itu terjadi karena musim panen dan permintaan stabil. Bahkan dia mengklaim permintaan dari beberapa pembeli meningkat dari 1 kuintal menjadi 2 kuintal.

“Stabil. Pabrik juga libur Selasa (14/1) sehingga kami tidak kirim. Hujan enggak pengaruh ke harga selama pasokan lancar. Permintaan juga stabil bahkan naik,” ujar Kati saat ditemui Espos di kiosnya.

Kondisi tidak jauh beda dialami pedagang sayur di Pasar Legi. Mereka mengaku harga beberapa jenis sayur turun karena pasokan lancar. Namun mereka terpaksa mengurangi pembelian karena pasar sepi menjelang liburan. Keputusan itu diambil salah satu pedagang sayur di Pasar Legi, Warti. Dia mengurangi pembelian dari 50 kg per hari menjadi 30 kg. Hal senada disampaikan pedagang sayuran lain, Wiwik. Dia mengungkapkan harga beberapa sayur yang dijual turun drastis seperti kembang kol, buncis, sawi putih, dan lain-lain. Namun harga tomat stabil Rp9.000 per kg. Wiwik juga menuturkan harga tomat akan naik apabila hujan terus menerus mengguyur karena tomat gampang busuk.

“Harga sayuran memang turun karena panen banyak. Pasokan lancar sampai menolak karena masih ada stok. Tetapi saya kurang tahu besok bagaimana. Kalau permintaan banyak ya menyesuaikan harga. Selain itu kalau hujan terus biasanya tomat, wortel dan kembang kol akan naik,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya