SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok/Harian Jogja)

Solopos.com, SOLO — Kelurahan Jebres, Kelurahan Pucangsawit, dan Kelurahan Pasar Kliwon menjadi tiga wilayah rawan banjir yang paling diwaspadai tahun ini. Pasalnya, lokasi ketiga kelurahan itu cukup dekat dengan tanggul, pintu air maupun Sungai Bengawan Solo.

Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Eko Nugroho, mengatakan setidaknya ada 55 kepala keluarga (KK) di sejumlah kelurahan tersebut yang rawan terkena dampak luapan Sungai Bengawan Solo. Menurut Eko, tempat tinggal puluhan warga ini terlalu dekat dengan sumber banjir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hunian mereka tak jauh dari sungai, tanggul dan pintu air. Ini cukup rawan, terlebih curah hujan belakangan kian tinggi,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (20/12/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Sejauh ini, pihaknya terus berkomunikasi dengan petugas pintu air untuk mengontrol tinggi muka air (TMA) sungai. Menurutnya, TMA Bengawan Solo saat ini masih dalam batas normal. Namun demikian, pihaknya telah menyiapkan personel jika sewaktu-waktu kondisi memburuk.

“Kami siaga 24 jam untuk pengawasan di pintu-pintu air. Kami juga terus berkoordinasi dengan linmas untuk melaporkan kabar terbaru di wilayahnya,” tutur dia.

Disinggung mengenai kelengkapan sarana penanggulangan banjir, Eko mengakui masih belum memadai. Pihaknya beralasan BPBD yang baru seumur jagung tidak bisa langsung memiliki peralatan mumpuni. Saat ini, BPBD baru memiliki alat pemadam kebakaran berupa enam pompa mobil dan selang serta motor trail untuk patroli.
“Peralatan kami sebar untuk 10 personel yang berjaga di posko induk, posko Gading dan posko Pedaringan. Jika terjadi genangan, petugas bisa langsung menyedot air dengan pompa.”

Di sisi lain, ancaman pohon tumbang pun dicermati BPBD. Eko mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ihwal antisipasi pohon ambruk. Menurutnya, hanya DKP yang memiliki alat pemotong pohon yang lengkap. “Selama peralatan belum lengkap, komunikasi lintas sektoral wajib kami laksanakan.”

Kepala DKP, Hasta Gunawan, mengaku telah memetakan daerah-daerah yang rawan pohon tumbang. Wilayah tersebut di antaranya Jl. Slamet Riyadi, Jl. Juanda dan Jl. MT. Haryono. “Kawasan ini punya pepohonan yang cukup besar sehingga rawan ambruk tertiup angin. Bahkan beberapa di antaranya sudah keropos seperti di Jl. Juanda Pucangsawit,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya