SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Intensitas curah hujan yang hingga beberapa hari terakhir masih tinggi, mengakibatkan produktivitas tanaman bawang merah di wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali turun drastis. Sebagian petani bawang merah di Desa Tarubatang, Selo bahkan mengalami gagal panen lantaran hasil produksi yang tidak maksimal.

Seperti diakui salah seorang petani di Dukuh Kalitengah, Desa Tarubatang, Tarto Wartin, 50. Tarto menuturkan hujan yang hingga beberapa waktu terakhir masih kerap mengguyur cukup berpengaruh terhadap turunnya produktivitas tanaman sayur-sayuran di wilayah itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di lahan bawang merah miliknya yang berukuran 20 m x 17 m, dikatakan Tarto, saat ini hanya mampu memproduksi sekitar satu kuintal bawang merah. “Dengan kondisi seperti ini, hasilnya paling hanya bisa sekitar satu kuintal. Padahal kalau bisa maksimal biasanya mencapai sekitar satu ton bawang merah,” ungkap Tarto ketika ditemui Espos di ladang miliknya, Rabu (9/6).

Diterangkan Tarto, air hujan yang mengguyur tanaman bawang merah sehingga tidak mampu menghasilkan umbi bawang yang berukuran besar.  Hal senada dikemukakan petani bawang merah lainnya, Sartini.  “Walau bisa dipanen, hasilnya kurang bagus. Ukuran umbi bawang merahnya biasanya kecil-kecil karena terkena hujan,” tandas Sartini.

Tidak hanya bawang merah, Tarto mengatakan curah hujan juga mempengaruhi produktivitas tanaman sayuran lainnya seperti tomat dan kobis.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya