SOLOPOS.COM - Ilustrasi Sungai Bengawan Solo (JIBI/dok)

Curah hujan tinggi mengakibatkan Sungai Bengawan Solo di Ngawi masuk siaga I.

Solopos.com, BOJONEGORO – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi, Jawa Timur, menyatakan ketinggian air Bengawan Solo di Ngawi masuk Siaga I, karena sudah mencapai 6,80 meter pada Rabu (28/9/2016) pukul 07.00 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kenaikan air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, cukup tajam, karena hujan deras yang terjadi di Ponorogo dan Madiun,” kata Petugas UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi Andik.

Menurut dia, hujan di Ponorogo, Madiun, juga di Ngawi dan Magetan, airnya semuanya masuk ke Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi.

“Hujan di Ngawi tidak terlalu deras, tapi hujan di Magetan saya tidak memperoleh informasi terkait hujan,” ucapnya.

Sesuai data menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, yang semula hanya 2,40 meter meningkat tajam menjadi 6,80 meter.

“Ketinggian air di Ndungus, Ngawi, sekarang ini masih cenderung naik,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik, untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan Bengawan Solo meluap.

Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jayadi, menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, masih jauh di bawah siaga banjir.

“Ketinggian air di Bojonegoro juga Karangnongko, Ngraho, masih aman di bawah siaga banjir. Rabu siang, air Bengawan Solo di Bojonegoro kemungkinan akan naik,” ucapnya.

Sebelumnya, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno menyatakan belum tahu pasti pengaruh hujan di daerah hulu yang kemungkinan terjadi dalam dua hari ini.

“Kami belum tahu pengaruhnya. Yang jelas, faktor terjadinya banjir Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, tidak hanya dari daerah hulu Ngawi dan sekitarnya,” tuturnya.

Meski demikian, menurut dia, kewaspadaan dalam menghadapi ancaman bencana yang mengancam daerahnya mulai banjir bandang, tanah longsor juga angin kencang sudah dilakukan dengan menyiapkan berbagai kebutuhan.

Bahkan, katanya, BPBD sudah menginstruksikan seluruh desa/kelurahan untuk mengantifkan tim satgas penanggulangan bencana desa dengan menyiapkan dapur komunitas, lokasi pengungsian, juga berbagai keperluan lainnya.

“Sesuai prakiraan memasuki musim hujan bencana yang kemungkinan terjadi yaitu banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya