SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Para korban tembok roboh pagar Stasiun Jebres, Solo hingga Sabtu (19/10/2013), belum mendapatkan bantuan dari Pemkot Solo maupun PT KAI Daops VI Jogjakarta. Keterlambatan bantuan membuat para korban cemas dan resah.

Seperti diketahui, pagar tembok dengan tinggi 2,5 meter dan panjang sekitar 50 meter roboh saat terjadi angin kencang dan hujan deras di area Soloraya pada Jumat (18/10/2013) petang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akibatnya, sekitar enam rumah warga Rejosari, Purwodingratan, Jebres diketahui rusak karena tertimpa tembok stasiun.

Diantaranya dua rumah warga kategori rusak parah karena bagian teras dan atap nyaris tidak ada. Kondisi rumah rusak terparah milik Sri Munarti, 59, warga setempat.

Tidak hanya itu, reruntuhan pagar tembok stasiun menimpa dua unit sepeda motor milik warga.

“Belum ada bantuan apapun dari pemerintah dan PT KAI. Saya sedih dan khawatir sekali dengan kondisi rumah para korban, kalau terjadi hujan lagi gimana,” jelas Ketua RT 001/ RW 007 Purwodiningratan, Taryanto, Sabtu.

Taryanto mengakui lurah setempat sudah meninjau lokasi rumah korban. Dalam kunjungan tersebut, lurah menyarankan untuk berhati-hati apabila terjadi hujan deras dan angin kencang.

“Masih ada sisa tembok yang terlihat retak-retak. Jadi warga diminta waspada,” paparnya.

Dia menyatakan para korban sementara waktu mengungsi di tempat sanak saudara yang tak jauh dari kampung Purwodiningratan.

“Sebagian besar warga sini merupakan pedagang asongan yang biasa menjajakan barang dagangan di stasiun. Jadi untuk membenahi belum ada dana.
Tembok yang retak sementara diberi cagak. Kami berharap ada bantuan untuk membenahi rumah warga yang rusak,” jelas dia.

Sementara itu, Pejabat Humas PT KAI Daops VI Jogjakarta, Sumarsono mengakui belum ada laporan resmi terkait musibah robohnya pagar tembok stasiun.
“Soal ganti rugi kami belum bisa bicara banyak karena laporan resmi belum ada,” jelas Sumarsono saat dikonfirmasi, Sabtu.

Pihaknya mengatakan kejadian itu merupakan peristiwa bencana alam yang baru kali pertama terjadi Stasiun Jebres. Dengan kejadian itu, Sumarsono bakal menerjunkan tim untuk menengok kondisi sebenarnya.
“Sekalian kami akan tinjau jalur rel, selokan air. Kalau tembok itu sudah sesuai,” paparnya.

Lebih lanjut, Taryanto mengatakan usia pagar tembok stasiun diperkirakan dibangun 15 tahun lalu. Adapun korban yang tertimpa tembok roboh karena peristiwa alam berjumlah enam kepala keluarga dari 65-an KK.

“Ada enam rumah warga yang rusak, dua diantaranya rusak parah. Warga secara gotong royong sebagian telah membersihkan sisa reruntuhan tembok roboh,” jelas Linmas Purwodingratan, Trubus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya