Solopos.com, SUKOHARJO -- Lahan pertanian seluas 380 hektare (ha) di Sukoharjo terendam banjir akibat hujan deras selama beberapa hari terakhir.
Meski mulai surut, sebagian lahan pertanian itu hingga kini masih terendam air. Rata-rata tanaman padi baru berusia 10-30 hari.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti mengatakan lahan pertanian yang terendam banjir tersebar di tiga kecamatan, meliputi Bulu, Sukoharjo, dan Nguter.
Perinciannya Kecamatan Bulu seluas 190 ha, Kecamatan Sukoharjo 110 ha dan Nguter 80 ha.
"Saat ini banjir sudah surut, namun tanaman padi masih ada yang sebagian terendam. Apalagi sampai sekarang masih diguyur hujan," ujar Netty, Rabu (4/3/2020).
Bukan Pakai Masker, Ini Saran Dinkes Klaten Tangkal Virus Corona
Dia mengatakan petugas terus memantau kondisi lahan pertanian tersebut. Disinggung tentang kondisi tanaman padi yang terendam air, Netty mengaku belum bisa memastikan.
Alasannya untuk mengetahui perkembangan kondisi tanaman padi yang terendam air, dinas membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat hari ke depan setelah banjir.
Klaim Asuransi
Meski baru bisa diketahui beberapa hari ke depan, Netty memastikan apabila ada tanaman padi khususnya persemaian yang rusak akibat banjir, dinas telah menyiapkan bantuan benih untuk petani.
Tak Netral Di Pilkada 2020, Data PNS Sukoharjo Siap-Siap Diblokir
Selain itu, ujar Netty, untuk tanaman padi yang rusak petani bisa mengajukan klaim ke asuransi. Hal ini berlaku bagi petani yang sudah mengikuti asuransi.
“Kami menyiapkan bantuan benih bagi para petani yang lahan pertaniannya terendam banjir. Permohonan bantuan benih harus diajukan ke Dinas Pertanian dan Perikanan,” katanya.
Dia juga menyiapkan alat untuk memompa banjir jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengurangi air.
Petani melalui kelompok tani hanya perlu melaporkan kondisi darurat yang terjadi saat mengajukan peminjaman atau bantuan.
Legislator Wonogiri Ragu Pemkab Tak Tahu Ada Pabrik Pupuk Palsu di Pracimantoro
“Ada alat yang disimpan kantor dinas, ada juga yang dititipkan di Makodim,” kata dia.
Plt. Camat Sukoharjo Havid Danang mengatakan tanaman padi petani di wilayahnya terendam banjir sejak Minggu (1/3/2020) hingga Selasa (3/3/2020).
Menurutnya, lamanya waktu tanaman padi yang terendam banjir bervariasi tergantung cepat tidaknya air banjir surut.
"Sampai Rabu [4/3/2020] sudah surut. Semoga saja tidak terkena banjir lagi karena petani khawatir tanaman padi akan mati sehingga gagal panen," ujarnya.