SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Beijing (Solopos.com)— Hujan deras di tengah dan selatan China menyebabkan banjir dan tanah longsor. Setidaknya 94 orang tewas. Padahal, lokasi bencana pada minggu lalu masih dilanda kekeringan.

Di Yueyang, provinsi Hunan, curah hujan dilaporkan mencapai 200 milimeter dalam 6 jam. Kantor berita China, Xinhua seperti dikutip Reuters, Minggu (12/6/2011) menyebutkan hujan semacam ini terjadi 300 tahun sekali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Desa Maojiazu, hujan menyebabkan longsor yang menggerus 24 rumah dan menewaskan sekurangnya 20 warga. 7 Orang lain dinyatakan hilang tertimbun reruntuhan.

“Area yang terpusat, intensitas dan durasi pendek dari hujan ini menyebabkan bencana besar dan menghancurkan bangunan di sejumlah area,” kata Menteri Sumberdaya Air, Chen Lei di kantor pusat pengendalian dan pemulihan bencana banjir dan kekeringan.

Pemerintah memperingatkan, prakiraan cuaca akan adanya hujan besar akan terjadi di Sungai Yangtze dan bisa menyebabkan banjir di kawasan yang dua minggu lalu masih dilanda kekeringan. Pada Sabtu kemarin, banjir di 13 provinsi telah menewaskan 94 orang dan 78 orang dinyatakan hilang. 465.000 Hektar lahan pertanian rusak, 27.100 rumah dan bangunan hancur.

“Kekeringan yang terjadi sebelumnya membuat risiko tanah longsor akibat hujan deras semakin tinggi,” ujar seorang pejabat pemerintah kepada Xinhua.

Warga desa Maojiazu juga percaya aktivitas pertambangan di desa mereka juga menyebabkan kawasan perbukitan mudah hancur oleh hujan. “Kalau bukan penggalian di atas desa, Maojiazu tidak akan terkena bencana seperti ini,” kata Yao Shifu (71).

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya