SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan abu vulkanik yang menyelimuti bagian tengah Pulau Jawa, Jumat (14/2/2014). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, SUKOHARJO — Hujan abu Gunung Kelud mengganggu aktivitas warga Sukoharjo. Kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah juga ditiadakan. Hal itu sesuai instruksi Dinas Pendidikan (Disdik) agar para siswa belajar di rumah.

Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Disdik Sukoharjo Dwi Atmojo Heri saat dihubungi Solopos.com, Jumat (14/2/2014), mengatakan siswa tidak diliburkan. Para siswa diinstruksikan untuk belajar di rumah dengan pengawasan orang tua masing-masing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, jika siswa belajar di sekolah, dikhawatirkan dampak debu vulkanik Gunung Kelud akan mengganggu kesehatan. Ia tak ingin siswa batuk-batuk, sakit mata dan lain sebagainya. “Daripada berangkat ke sekolah tetapi malah sakit, lebih baik belajar di rumah,” ujar dia.

Ia menerangkan kebijakan itu dilakukan khusus pada hari itu. Pada Sabtu (15/2), siswa diminta bersekolah seperti biasa. “Kami juga melihat perkembangan. Kalau ada hujan abu, kami akan langsung menginstruksikan agar siswa belajar di rumah,” kata dia.

Sementara itu, salah seorang guru SD Tawang 4, Nanang Nugroho, saat ditemui Solopos.com, di sekolahnya, Jumat, mengatakan beberapa siswa pagi itu ada yang sudah sampai di sekolah. Mereka lalu diminta pulang mengingat kondisi yang tidak mendukung. “Jarak pandang di Tawang, Weru, hanya 10 meter,” pungkas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya