SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja–Letusan Gunung Merapi Jumat (5/11) dinihari menyebabkan hujan abu dan pasir di wilayah Kota Jogja.

“Saya kira hujan, setelah saya keluar kok tidak ada air. Ternyata hujan abu dan pasir sangat tebal,” kata Yuli, seorang warga yang tinggal di Godean.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Muhammad, mahasiswa yang tinggal di Wirobrajan juga menyebutkan wilayahnya diguyur hujan abu sangat tebal. “Kota ini menjadi sedikit menakutkan” katanya.

Sejumlah warga di kawasan Sleman, juga mengalami luka bakar setelah Gunung Merapi bergemuruh cukup besar. Saat ini para korban dirawat di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta.

“Ada 20-an warga mengalami luka bakar,” ujar Petugas UGD RS  Sardjito Sariningsih saat dihubungi detikcom, Jumat (5/11).

Menurut Siti, di rumah sakit korban terus berdatangan. Namun dia belum dapat memastiakan apakah ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Kita belum mendata,” katanya.

Setelah bergemuruh cukup keras Kamis 4 November pukul 23.40 WIB ribuan warga di Kecamatan Pakem, Turi dan Cangkringan diungsikan ke daerah aman dengan radius 20 km dari puncak merapi. Mereka berbondong-bondong menyelamatkan diri dalam keadaan panik.

Saat ini puluhan ribu pengungsi letusan Gunung Merapi memadati Stadion Maguwoharjo di Sleman, Yogyakarta yang berjarak 30 km dari puncak Merapi. Sementara itu ratusan mobil dan truk menunggu parkir di halaman stadion yang cukup besar tersebut.

Pemerintah setempat membagi para pengungsi berdasar asal daerahnya. Namun demikian karena kurangnya persediaan tikar untuk tidur akhirnya pengungsi memadati sisi kiri stadion yang memang sudah ditata rapih tikar untuk istirahat para pengungsi. Mul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya