SOLOPOS.COM - Ilustrasi buah naga. (Reuters)

Solopos.com, AHNEDABAD — Di tengah panasnya hubungan antara India dan China, Pemerintah Gujarat, negara bagian India, memutuskan untuk mengubah nama Buah Naga menjadi Kamalam, yang berasal dari bahasa sansekerta berarti lotus.

Batal Dites Swab, Pengungsi Gempa Mamuju Dijemput Keluarga Dari STP Solo

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melansir Reuters, Jumat (22/1/2021), penggantian nama Buah Naga tersebut karena terlalu kental dengan bau tiongkok sehingga harus diganti. Namun penggantian nama tersebut menuai kritikan dari oposisi negara itu pada Rabu (20/1/2021).

India dan China saat ini terkunci dalam kebuntutan militer id sepanjang perbatasan Himalaya yang direbutkan oleh kedua negara tersebut. Menanggapi kematian 20 tentaranya, New Delhi melarang aplikasi buatan China dan membatasi impor pada bulan Juni.

Vijay Rupani menter utama Gujarat mengatakan bahwa Pemerintah Gujarat terlah memutukan kata buah naga tidak sesuai dan dikaitkan dengan China. “Bentuk buahnya seperti teraatai, dan karenanya kami memberinya nama Sansekerta baru, kamalam. Tidak ada yang politis tentang itu,” katanya kepada media pada Selasa (19/1/2021).

Gibran Ngaku Sudah Siapkan Program 100 Hari Pertama Pimpin Solo, Apa Saja Ya?

Teratai atau kamal dalam bahasa Hindi adalah simbol dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di Modi. Buah tersebut selajutnya akan dikenal sebagai kamalam di negara bagian tersebut.

Ganti Nama Buah Naga

Perkembangan itu terjadi beberapa bulan, setelah Modi memuji para petani dalam program radio untuk membudidayakan buah naga di wilayah gersaan Kutch di Gujarat.

Vinod Chabda, anggota parkemen BJP dari Kutch mengatakan, “Para petani mendekati saya, dan menyarankan untuk mengganti nama buah naga menjadi kamalam.” Vinod menambahkan dirinya sangat senang negara telah menerima proposal penggantian nama buah tersebut.

Muatan Truk Tronton Berceceran Saat Kecelakaan di Karanganyar, Video Penjarahan Minuman Isotonik Viral di Medsos

“Nama buah India akan membawa lebih banyak kebahagiaan bagi kami. Kami rasa tingkat penerimaan buah ini juga akan meningkat jika dipandang sebagai buah India,” kata salah satu petani buah naga.

Buah naga tersebut juga ditanam di negara bagian tetangga Maharashtra dan di timur laut India. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa pemerintah daerah berencana melakukan perubahan nama. Kongres oposisi menyebut perubahan nama itu hanyalah tipu muslihat.

Juru bicara Kongres Gujarat Manish Doshi mengatakan pemerintah Gujarat tidak memiliki sesuatu yang berharga untuk ditampilkan sebagai pencapaian. Menurutnya pemerintah hanya sedang mencoba untuk mengalihkan perhatian dari masalah nyata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya