SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Dok)

Hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok kian diperkuat.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Tiongkok akan menambah nilai bilateral currency swap arrangement (BCSA) menjadi US$20 miliar, yang dapat digunakan untuk dukungan likuiditas dalam negeri.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping fokus menindaklanjuti pertemuan sebelumnya.

Salah satu komitmen yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah penambahan kerja sama untuk dukungan likuiditas Indonesia menjadi US$20 miliar.

“Tiongkok akan menambah US$20 miliar. Jumlah ini bagus sekali, apalagi ditambah dengan investasi yang datang nanti akan memberikan dampak kepada arus uang dan modal masuk,” kata dia seusai menghadiri KTT G20 di Antalya, Turki, Senin (15/11/2015).

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan sebelumnya Tiongkok telah menyatakan komitmennya untuk memberikan US$15 miliar dalam bilateral currency swap arrangement.

Tetapi dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Xi Jinping disepakati untuk menambah nilainya menjadi US$20 miliar.

Bambang menuturkan dana tersebut dapat digunakan untuk penguatan cadangan devisa dan bersifat stand by. Dana tersebut baru akan digunakan apabila Bank Indonesia merasa perlu, agar dapat memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Seperti diketahui, mulai tahun depan pemerintah akan mendorong penggunaan mata uang selain dolar AS dalam perdagangan Indonesia dengan Tiongkok. Kebijakan ini menjadi upaya memperkuat cadangan devisa dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Langkah tersebut merupakan kesepakatan dalam perpanjangan BCSA pada 1 Oktober 2013 antara Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Gubernur People’s Bank of China, Zhou Xiaochuan.

Perjanjian itu berlaku setiap tiga tahun dan dapat diperpanjang kembali. Dengan kesepakatan itu, Indonesia dan Tiongkok sudah bisa menggunakan mata uang selain dolar AS dalam perdagangannya saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya