SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Perusahaan teknologi Huawei menggumumkan bahwa pada semester 1/2019 pendapatan yang diperoleh perseroan mencapai 401,3 miliar yuan atau setara dengan Rp842 triliun. 

Chairman Huawei, Liang Hua, mengatakan meski dimasukkan sebagai daftar hitam atau blacklist oleh sebuah negara, pertumbuhan Huawei tetap lancar dan dalam kondisi sehat. 

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

“Meski demikian hal itu tidak berarti bahwa tidak ada kendala yang dapat kami di masa yang akan datang,” kata Liang dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Rabu (31/7/2019). 

Grup bisnis consumer menjadi penyumbang terbesar pendapatan pada semester pertama 2019 dengan perolehan sebesar 220,8 miliar Yuan. 

Huawei mengungkapkan angka penjualan Ponsel pintar telah mencapai 118 juta unit atau meningkat 24% secara tahunan. Meski demikian, penjualan ponsel di Indonesia cenderung stagnan, hanya tumbuh tipis 3% secara tahunan.

Pada bisnis jaringan, Huawei berhasil mencatakan pertumbuhan sebesar 146,5 miliar yuan, didorong oleh pertumbuhan di lini produksi dan penjualan peranti jaringan nirkabel, transmisi optik, komunikasi data dan sejumlah produk terkait.

Diketahui juga hingga saat ini, Huawei telah menekan 50 kontrak 5G komersial dan berhasil menggelar 150.000 BTS di seluruh dunia. 

Adapun dari sektor enterprise Huawei mencatatkan pendapatan sebesar 31,6 miliar yuan, didorong oleh kerja sama yang terjalin dengan pemerintahan dan sektor komersial seperti finansial, transportasi, energi, dan otomotif dalam pengadaan claud, artificial intelligence Campus, Network Data Center dan IoT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya