SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.comJAKARTA – Huawei Technologies memprediksi terjadinya penurunan penjualan 40% hingga 60% pada segmen telepon pintar di pasar internasional.

Perusahaan teknologi China itu kini sedang mencari opsi yang termasuk menarik model terbaru dari smartphone luar negerinya, Honor 20, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Padahal, produk itu akan mulai dijual di beberapa bagian negara Eropa, termasuk Inggris dan Prancis pada 21 Juni, menurut laporan itu seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (17/60. Para eksekutif perusahaan akan terus memantau peluncuran produknya dan akan menguranginya jika penjualan memburuk, katanya.

“Manajer pemasaran dan penjualan perusahaan raksasa itu secara internal memprediksi terjadi penurunan volume di mana saja antara 40 juta hingga 60 juta smartphone tahun ini, menurut laporan itu.

Untuk mengimbangi penurunan penjualan luar negeri, Huawei mengupayakan meraup setengah dari pasar ponsel pintar China pada 2019. Namun perusahaan tidak menanggapi permintaan komentar.

Pemerintah AS menempatkan Huawei, perusahaan peralatan telekomunikasi terbesar di dunia ke dalam daftar hitam perdagangan pada Mei sehingga pemasok AS dilarang melakukan bisnis dengannya. Washington beralasan langkah itu diambil karena ada masalah keamanan nasional.

Pada saat itu, pendiri dan kepala eksekutif Huawei Ren Zhengfei mengatakan pembatasan “mungkin memperlambat, tetapi hanya sedikit” pertumbuhan perusahaan.

Larangan AS yang serupa terhadap ZTE Corp Cina, hampir melumpuhkan bisnis saingan Huawei yang lebih kecil awal tahun lalu sebelum trotoar dicabut.

Kesengsaraan perusahaan menambah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing. Presiden Donald Trump mengatakan keluhan AS terhadap Huawei dapat diselesaikan dalam kerangka kesepakatan perdagangan apa pun.

Larangan telah sedikit dilonggarkan untuk memungkinkan lisensi umum sementara yang memungkinkan Huawei membeli barang-barang AS. Namun, Broadcom mengirimkan gelombang kejut melalui industri pembuatan chip global pekan lalu ketika ia memperkirakan  ketegangan perdagangan AS-China dan larangan Huawei akan meraup US$ 2 miliar dari penjualan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya