SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Proses peletakan batu pertama pembangunan Hotel Grand Saripetojo dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Bibit Waluyo, di lokasi bekas pabrik es Saripetojo, Sabtu (27/4/2013). Gubernur mengharapkan pembangunan hotel dapat meningkatkan perekonomian Kota Solo.

“Pembangunan di kawasan ini memiliki prospek yang sangat baik ke depan. Mengapa demikian, karena proses pembangunan ini berdampak positif luar biasa manakala jalan tol Jogja Solo Semarang (Joglosemar) jadi. Sekarang proyek jalan tol Solo-Semarang sudah sampai Bawen. Diperkirakan 2014 proyek sudah sampai Solo. Sedangkan untuk pembangunan hotel ini bisa selesai akhir 2014,” ujar Bibit saat berada di lahan bekas pabrik es Saripetojo, Sabtu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bibit mengakui pertumbuhan ekonomi di Kota Solo sangat maju. Apalagi didukung dengan infrastruktur yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Pertumbuhan ekonomi secara umum Jawa Tengah semakin maju. Apabila pembangunan infrastuktur selesai tepat pada waktunya, dipastikan perekonomian semakin maju. Karena ini semua diletakkan pada program dan progres yang baik. Utamanya infrastruktur dan energi. Infrastruktur sudah siap. Sebagian infrastruktur sekarang sudah dan sedang berjalan,” jelas Bibit.

Saat disinggung mengenai pemanfaatan bangunan bekas rumah dinas di lahan bekas pabrik es Saripetojo seluas 600 meter persegi, Bibit mengatakan rumah itu  tetap dipertahankan karena termasuk benda cagar budaya (BCB).

Direktur Utama Perusda Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT), M Sayuti, memaparkan pembangunan kawasan Saripetojo seluas 13.083 meter persegi itu dilaksanakan atas kerjasama dengan PT Wira Taruna Semarang dengan sistem bangun guna serah selama 30 tahun. “Citra Mandiri menyediakan lahan, sedangkan PT Wira Taruna yang melakukan pembangunan sekaligus selaku pengelola kawasan Saripetojo,” ungkap Sayuti.

Sayuti menerangkan bangunan terdiri 11 lantai dan dua lantai untuk basement terbagi lantai 1-4 dijadikan usaha pertokoan dan lantai 5-11 sebagai hotel dengan kapasitas 120 kamar dengan kelengkapan fasilitas. Proyek pembangunan, kata Sayuti, diperkirakan selesai dalam waktu 15-18 bulan dengan investasi Rp175 miliar.

Sementara, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo berharap keberadaan Hotel Grand Saripetojo bisa mengakomodasi tenaga kerja yang ada di Kota Solo. “Investasi di Kota solo dalam merekrut karyawan diharapkan bisa menyerap lapangan kerja 80 persen dari warga Solo. 40 persen dari kelurahan setempat dan 40 persen dari 51 kelurahan di Solo, sisanya bisa dari luar,” terang Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya