SOLOPOS.COM - Ilustrasi razia hotel

Hotel nyaman memiliki banyak pantangan. Salah satunya menghindari seringnya ada razia aparat.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Pengelola hotel mengaku pusing tujuh keliling dalam beberapa bulan terakhir. Penyebabnya, jumlah tamu mereka merosot tajam sejak pemerintah pusat melarang PNS menggelar rapat dan bermalam di hotel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, yang tak kalah memusingkan ialah soal razia aparat berseragam polisi. Pengelola hotel mengaku seperti merasakan kiamat kecil begitu hotel mereka didatangi rombongan aparat berseragam.

“Momok kami sebagai pengusaha hotel itu adalah razia. Sekali ada razia, maka bisnis hotel drop sampai berbulan-bulan ke depan,” ujar Budi Santosa, salah satu pengusaha hotel di Kota Madiun saat mengeluhkan seringnya razia aparat di hotel kepada Kapolresta Madiun, AKBP Farman, Rabu (11/3/2015).

Menurut Budi, razia aparat seperti buah simalakama. Satu sisi, berfungsi untuk menekan terjadinya angka kriminalitas. Namun, di sisi lain membuat lesu bisnis perhotelan dan hiburan malam. Apalagi, razia dilakukan dalam tempo yang sering dan sporadis.

“Kadang razia sehari sampai tiga kali. Pagi polsek, siang Satpol PP, malamnya polres. Tamu kami kabur semua,” paparnya.

Warga lainnya, Suhargo juga mengeluhkan hal yang sama. Ia menilai, razia dari aparat tak jarang justru membuat tamu baik-baik yang terlibat kejahatan, justru ketakutan. Akibatnya, para tamu yang baik-baik beranggapan hotel yang mereka tempati dirasa tak nyaman karena banyak aparat lalu lalang.

“Pak Polisi, tolong jangan sering-sering razia, tamu kami kabur semua,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Kapolres AKBP Farman mengaku siap menampung masukan pengelola hotel. Ia bahkan langsung menginstruksikan kepada anak buahnya  agar tak sering melakukan razia di hotel dan hiburan malam selama tak ada laporan ada dugaan kejahatan.

“Kami meminta anggota mulai di polsek-polsek, intel, dan polres sendiri agar tak sering menggelar razia selama tak ada laporan adanya tindakan pidana,” paparnya.

Namun, ia juga meminta pengusaha hotel agar bisa bekerjasama dengan aparat yang baik. Dalam hal ini, jika ada tamu harus benar-benar ditanya identitas lengkapnya.

“Kalau ada anak di bawah umur, ya jangan dibiarkan mereka masuk,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya