SOLOPOS.COM - ilustrasi isoalasi mandiri pasien covid-19. (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN – Pemkab Klaten terus menambah jumlah tempat isolasi mandiri terpusat bagi pasien terkonfirmasi Covid-19. Saat ini Pemkab tengah menyiapkan tambahan dua tempat isolasi mandiri terpusat di wilayah tersebut.

Tempat isolasi mandiri terpusat yakni tempat isolasi nonrumah sakit bagi pasien Covid-19 tanpa gejala atau memiliki gejala ringan. Selama ini, tempat isolasi mandiri terpusat yang sudah beroperasi yakni Hotel Edotel Klaten, kompleks SMKN 3 Klaten.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19 hotel tersebut sekitar 14 tempat tidur. Sedangkan tambahan dua tempat isolasi yang tengah disiapkan yakni Rumah Retret Panti Semedi di Kecamatan Klaten Utara serta Hotel Kendedes di Kecamatan Delanggu.

Baca Juga: Langgar Prokes, 49 Lapak Pedagang Pasar Solo Kena Sanksi Penutupan Sementara

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan Rumah Retret Panti Semedi Klaten memiliki total 50-60 kamar untuk tempat isolasi mandiri. Pengelola panti menawarkan tempat tersebut untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan.

Sedangkan Hotel Kendedes saat ini juga masih dalam persiapan. “Secepatnya kami persiapkan dulu [Panti Semedi dan Hotel Kendedes],” jelas Ronny saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (7/2/2021).

Ronny mengatakan masing-masing kecamatan sudah ia minta menyiapkan tempat isolasi mandiri terpusat. Persiapan itu menindaklanjuti hasil video conference dengan Menko Kemaritiminan dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Semarang Banjir, 5 KA Jalur Utara Dialihkan Lewat Jogja

Petunjuk Pelaksana

“Untuk persiapan satu kecamatan satu tempat isolasi itu butuh persyaratan. Saat ini petunjuk pelaksana sedang disusun oleh Dinkes dan BPBD. Kami sedang atur petunjuk pelaksana tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 Klaten. Kuncinya justru tidak terbebankan pada tenaga medis. Tenaga medis sebagai supervisor. Persyaratan tenaga pengelola ini yang juga sedang kami susun,” urainya.

Ronny juga menjelaskan sesuai keputusan, biaya operasional tempat isolasi mandiri terpusat bakal dibebankan ke APBD Klaten. Hal itu menjawab kendala kecamatan yang tak memiliki anggaran untuk mengelola tempat isolasi mandiri.

Menurut Ronny, tak ada ketentuan kapasitas tempat isolasi mandiri yang disiapkan masing-masing kecamatan. Namun, tempat isolasi mandiri terpusat itu harus memenuhi beberapa standar seperti ada ruangan atau sekat pemisah antarpasien serta petugas. Begitu pula dengan ketersediaan kamar mandi.

Baca Juga: Cerita Sedih Pengelola Objek Wisata di Tawangmangu, Sehari Hanya 2 Pengunjung

Hingga kini, baru Kecamatan Polanharjo, Klaten, yang sudah menyiapkan dua tempat isolasi mandiri pasien Covid-19. Salah satunya memanfaatkan gedung SD. “Kecamatan yang sudah siap di Polanharjo yang sudah melaporkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ronny mengatakan persiapan tempat isolasi mandiri itu bukan lantaran tempat isolasi mandiri terpusat yang disiapkan pemkab sudah penuh. Tempat-tempat itu dipersiapkan sembari memperbaiki prosedur isolasi mandiri.

Tidak Disiplin

Selama ini, pasien tanpa gejala lebih memilih melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Ditengarai ada warga yang tidak disiplin melaksanakan isolasi mandiri di rumah. Salah satunya masih melakukan kontak dengan keluarga hingga rantai persebaran Covid-19 terus memanjang.

Baca Juga: Tinggalkan Surat Wasiat, Warga Kedawung Sragen Nekat Nyemplung Bengawan Solo

Terpisah, Plt Camat Delanggu, Klaten, Joko Suparjo, mengatakan ada empat kamar di Hotel Kendedes yang siap digunakan untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19. Empat kamar itu terpisah dengan kamar hotel lainnya. “Tetapi itu untuk pasien dengan gejala ringan lo ya,” kata Joko.

Penggunaan kamar hotel tersebut untuk isolasi mandiri bukan hal baru. Kamar hotel itu pernah dimanfaatkan untuk isolasi mandiri ketika terjadi ledakan kasus Covid-19 di Delanggu.

Joko menjelaskan berdasarkan pengalaman, pasien yang menjalani isolasi mandiri di hotel tersebut ditangani Satgas Covid-19 desa asal pasien. Hal itu termasuk pemenuhan kebutuhan logistik. Sementara petugas puskesmas bertanggung jawab terhadap kondisi medis pasien. “Kalau nanti logistik mau ditangani dari kabupaten, malah lebih bagus,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya