SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia)

Pembangunan apartemen mulai bermunculan di Kota Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Pembangunan apartemen mulai bermunculan di Kota Jogja. Hunian vertikal komersil itu diharapkan bisa dijangkau oleh warga sekitar.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Data dari Dinas Perizinan dan Penenaman Modal Kota Jogja sudah ada dua apartemen megah yang berizin dan mulai dibangun. Satu apartemen di Jalan Sindunegaran, Bumijo, Jetis, dan satu apartemen lainnya di Jalan Lowanu Mergangsan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dua duanya sudah keluar izinnya karena sudah memenuhi syarat. Dari sisi tata ruang tidak ada persoalan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Perizinan, Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Kota Jogja, Setiyono, Sabtu (19/8/2017) lalu.

Setiyono mengakui masih ada beberapa bakal apartemen yang akan beridiri. Namun belum diizinkan karena belum memenuhi syarat. Salah satunya adalah Apartemen Puri Notoprojo di Balirejo, Muja-muju Umbulharjo. Apartemen itu belum mendapat persetujuan warga.

Untuk apartemen di wilayah Sindunegaran, Bumijo, Jetis mulai dibangun Sabtu (19/8/2017) yang ditandai dengan peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo. Apartemen itu akan dibangun sembilan lantai dengan ketinggian 32 meter dan jumlah kamar sebanyak 180 unit.

“Ini apartemen pertama dan satu-satunya yang dekat dengan Malioboro,” kata Komisaris PT.Sumber Mutiara Cipta Abadi (SMCA)n Slamet Sastrodjojo, seusai peresmian.

Slamet mengatakan rencana pembangunan apartemen sudah lama namun baru terealisasi tahun ini atau bersamaan dengan keluarnya Perda tentang Apartemen. Menurutnya, bisnis apartemen di Jogja cukup menjanjikan karena pertumbuhan penduduk kian pesat. Disisi lain, perkembangan pariwisata juga sangat cepat.

Ia mengakui apartemen yang dibangunnya untuk masyarakat kelas menengah keatas. Pihaknya tidak membatasi siapa pun yang akan membelinya baik warga sekitar mau pun warga luar Jogja. Meski baru mau mulai membangun, ia mengklaim sudah ada beberapa yang memesan. “Sudah 10 persenan [yang memesan dari total jumlah kamar],” ujar Slamet.

Konsep apartemen yang dikembangkannya mengakomodir budaya lokal. Salah satunya adanya ruang khusus sanggar tari dibagian lobi apartemen. Selain itu pihaknya berkomitmen untuk menyerap tenaga lokal, namun tetap disesuaikan dengan keahlian tenaga kerjanya.

Slamet menambahkan apartemennya yang berdiri diatas lahan seluas 1.700 meter persegi itu hanya memanfaatkan 45 persen dari total lahan untuk bangunan. Sementara sisanya dikhususkan untuk fasilitas umum (Fasum).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya