SOLOPOS.COM - Ilustrasi kamar hotel (JIBI/Bisnis/Paulus Tandi Bone)

Hotel di Solo pada saat Lebaran ikut meraup berkah dengan tingginya okupansi.

Solopos.com, SOLO—Tingkat hunian atau okupansi hotel di Solo meningkat pesat saat libur Lebaran 2015. Bahkan, tidak sedikit tamu yang kecele lantaran kamar di hotel sudah penuh.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, MSU Adji, mengatakan penuhnya hunian kamar tersebut hampir menyeluruh pada semua jenis hotel, baik berbintang maupun non bintang. Puncak okupansi tertinggi terjadi pada H-1 dan H+1 Lebaran.

Menurutnya tamu didominasi dari luar kota yang merupakan pemudik yang melintasi Kota Bengawan. “Saat Lebaran okupansi hotel di Solo hampir semuanya penuh. Rata-rata tamu menginap selama satu malam karena memang transit saja di Solo,” urainya saat dihubungi solopos.com, Kamis (23/7/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Meski okupansi mencapai 100%, menurutnya, hal tersebut tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kondisi hotel di Solo. Apalagi, kondisi perekonomian di Indonesia hingga saat ini belum stabil.

“Saya kira tidak terlalu berdampak dan biasa saja karena tamu mayoritas menginap satu malam saja,” tuturnya.

Pria yang juga menjadi General Manager Pose In Hotel Solo itu juga merasakan berkah dari momen Lebaran. Bahkan okupansi hotel setempat juga menembus 100%.

Menurutnya hal tersebut justru merupakan awal dari pertarungan hotel. Hal itu mengingat banyaknya kompetitor hotel yang ada di Kota Solo. Jumlah kamar di hotel pun sangat banyak, yaitu lebih dari 5.000 kamar dengan lebih dari 40 hotel berbintang.

Dia meminta agar pemerintah peduli terhadap perkembangan hotel yang ada di Solo. Dia juga berharap agar penyerapan APBD maupun APBN bisa lebih dipercepat.

“Penyerapan APBN saat ini masih rendah dan jika seperti ini terus akan berdampak serius. Sektor lain bahkan sudah banyak karyawan yang di PHK (pemutusan hubungan kerja), nah ini hotel yang belum. Pemerintah juga harus turun tangan,” paparnya.

Selain itu, kondisi serupa juga terjadi di Syariah Hotel Solo. Public Relations Officers Syariah Hotel Solo, Paramita Sari Indah, mengatakan okupansi mencapai 98%.

“Okupansi menembus 98 persen. Dari 378 kamar, bisa sampai terisi hingga 370 kamar,” ujarnya. Menurutnya, mayoritas tamu melakukan booking secara langsung maupun melalui online travel agent.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya