SOLOPOS.COM - Ilustrasi hotel-hotel di Kota Semarang. (accorhotels.com)

Hotel di Semarang pertumbuhannya semakin tinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pertumbuhan hotel di Kota Semarang dalam beberapa bulan terakhir terus mengalami peningkatan. Kondisi itu pun membuat persaingan pengelola-pengelola hotel di Kota Semarang dalam mendapatkan pengunjung kian sengit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data yang diperoleh Semarangpos.com dari Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah (Jateng), selama Oktober-Desember 2017 terdapat lima hotel berbintang yang dibuka di Semarang. Kelima hotel itu antara lain Hariss Sentra Land, Aston Inn, Pop Harris, Room Inc, dan Hutama Karya.

Wakil Ketua PHRI Jateng, Benk Mintosih, menyebutkan tingginya pertumbuhan hotel di Semarang itu sayangnya tidak diimbangi dengan tingkat okupansi yang tinggi. Rata-rata tingkat okupansi hotel di Semarang masih terbilang rendah, berkisar di angka 60%-70%.

“Rata-rata tingkat okupansi di Kota Semarang masih belum tinggi. Rata-rata tingkat okupansinya hanya sekitar 60%. Bisa mencapai 70% itu pun saat Lebaran kemarin,” ujar Benk saat dijumpai Semarangpos.com di Star Hotel, beberapa waktu lalu.

Benk menyebutkan bertambahnya hotel baru itu membuat jumlah hotel berbintang di Semarang saat ini menjadi sekitar 57 hotel. Sementara itu, hotel yang bertaraf non bintang di Semarang berjumlah sekitar 66 hotel.

Bertambahnya hotel itu juga membuat jumlah kamar yang harus diisi tamu menjadi bertambah. Jika sebelumnya, kamar hotel yang tersedia hanya berkisar 10.000, kini dengan bertambahnya hotel itu menjadi sekitar 11.000 kamar.

“Nah, sekarang yang perlu segera dipikirkan adalah bagaimana cara mengisinya [kamar-kamar hotel]. Harus dibutuhkan strategi-strategi yang kreatif dari para pelaku industri perhotelan untuk menarik pengunjung,” tutur Benk.

Selain ide yang kreatif dari pelaku industri perhotelan, Benk juga berharap ada dukungan dari pemerintah untuk menaikan tingkat okupansi hotel di Kota Semarang. Dukungan itu berupa menggelar event-event yang meriah dan durasinya cukup lama.

“Jangan sekadar event yang euforia, tapi waktunya cuma sebentar. Kalau seperti itu, wisatawan dari luar Semarang enggak betah stay di Semarang. Akhirnya memilih hunian di kota lain yang event atau destinasinya lebih banyak,” beber Benk.

Selain menggelar event, Benk juga berharap Pemerintah Kota Semarang mau melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah lain dalam bidang pariwisata. Dengan kerja sama itu, diharapkan jumlah wisatawan semakin meningkat dan berimbas pada tingkat okupansi hotel.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya