SOLOPOS.COM - Masjid Sheikh Zayed Solo saat malam hari. Foto diambil 23 Maret 2023. (Espos/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO – Industri hospitality ikut ketiban rezeki sejak dibukanya Masjid Raya Sheikh Zayed Solo pada awal Maret. Tingkat okupansi hotel mulai startup jaringan hotel hingga hotel bintang tiga terkerek naik di atas 20 persen.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang terletak di Cinderejo, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, resmi dibuka untuk masyarakat pada awal Maret. Masjid yang memiliki 82 kubah dengan ornamen batu pualam putih itu tak hanya menyedot perhatian umat muslim di Kota Solo melainkan luar daerah Soloraya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masjid tersebut menjadi destinasi wisata baru yang memiliki daya tarik kuat bagi wisatawan lokal atau domestik. Saat berkunjung ke Kota Bengawan, mereka menyempat diri mengunjungi masjid. Para wisatawan itu membutuhkan akomodasi yang lokasinya relatif tak jauh dari masjid.

“Okupansi kamar meningkat di atas 20 persen sejak Masjid Zayed Solo dibuka untuk masyarakat. Sebagian besar memang wisatawan dari luar Soloraya seperti Kudus, Jepara, Pemalang. Ada juga yang berasal dari Jawa Timur seperti Blitar dan Madiun,” kata Amran, seorang karyawan OYO di wilayah Nusukan, Banjarsari, Selasa (30/5/2023).

Tingkat okupansi hotel meningkat saat awal Masjid Zayed Solo dibuka untuk masyarakat. Memasuki bulan puasa, okupansi hotel cenderung turun karena masyarakat mengurangi mobilitas ke luar daerah.

Saat masa libur Lebaran, okupansi hotel kembali melonjak tajam. Sebagian wisatawan menginap untuk transit setelah seharian penuh berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Solo. Keesokan harinya, mereka baru berkunjung ke masjid lantaran jarak hotel dengan masjid kurang lebih hanya satu kilometer.

“Banyak rombongan keluarga yang menginap di hotel. Mungkin trip wisata pendek, sehingga mereka mencari hotel yang dekat dengan lokasi masjid,” kata dia.

Berkah dibukanya Masjid Zayed Solo juga dirasakan hotel bintang tiga di sekitar Stasiun Balapan Solo seperti Pose In Hotel Solo. Lokasi hotel tersebut berjarak kurang lebih hanya satu kilometer.

Tingkat okupansi hotel melonjak hingga 30 persen pada awal Maret dan akhir April. Rata-rata lama menginap para wisatawan selama satu hari-dua hari. “Okupansi hotel meningkat sejak masjid dibuka untuk masyarakat. Saat libur Lebaran, para pemudik yang pulang kampung menginap di hotel setelah berkunjung ke Masjid Zayed Solo,” kata sales marketing Pose In Hotel Solo, Prima.

Hotel yang lokasinya cukup jauh dari Masjid Zayed Solo pun turut mendapatkan keuntungan lantaran banyak menerima tamu yang berkunjung ke masjid. Manager Hotel Grand Sae, Andri Ridya Putra, mengaku tak sedikit rombongan wisatawan dari luar Soloraya menginap di Hotel Grand Sae.

Selain Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran, mereka bakal berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed Solo. “Pekan lalu, ada rombongan wisatawan satu bus hendak berkunjung ke masjid. Mereka menginap di Grand Sae meski jarak hotel dengan masjid cukup jauh. Mungkin 15 menit sampai masjid,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya