SOLOPOS.COM - Pementasan Tari Beksa Srimpi Rangu Rangu di Kagungan Ndalem Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo, Selasa (22/8/2017). (Yohana Fitri Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Hotel di Jogja RAY bekerja sama dengan KBW melestarikan budaya.

Harianjogja.com, SLEMAN – Royal Ambarrukmo Yogyakarta (RAY) berkolaborasi dengan Krida Beksa Wirama (KBW) pada malam apresiasi budaya, Selasa (22/8/2017) di Kagungan Ndalem Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo. Acara ini sebagai wujud membangun kembali spirit berbudaya di zaman modern seperti sekarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kita kenalkan dulu pada masyarakat tari-tariannya. Sesudah itu ketika mereka tertarik, mereka akan merasa senang. Ketika sudah senang barulah melestarikan budaya”, kata RM Condroyono Dewan Penasehat KBW saat ditemui harianjogja.com, Selasa (22/8/2017).

Bertajuk “Menjunjung Tradisi Berbakti untuk Negeri”, KBW dan RAY menampilkan tiga tarian yakni Beksa Nawung Sekar (tarian bagi pemula), Beksa Srimpi Rangu Rangu (tarian bagi mereka yang sudah mahir) dan Beksa Sari Tunggal (tarian yang dibawakan secara bersama-sama). Selain melestarikan budaya, pagelaran tari juga sebagai wujud komitmen nyata dari KBW dan RAY dalam memberikan dedikasi karya kepada masyarakat mengenai warisan budaya asli Indonesia. Aktivitas ini tidak berhenti di pagelaran, namun mengedepankan edukasi dan regenerasi penari.

“Harapan kami dengan terselenggaranya acara ini, dapat menjadi wadah bagi mereka yang sudah latihan dan ingin tampil”, kata Sayuri Humas KBW.

Masyarakat yang menghadiri acara tersebut sangat antusias dengan pagelaran yang diadakan KBW dan RAY.

“Bagus banget ya. Jadi kita juga bisa sekalian belajar mengenal budaya yang ada di Jogja”, kata Desi pengunjung Pagelaran Sedhahan.

Penari yang sudah mengikuti latihan selama kurang lebih tiga bulan akan dilihat kemampuannya saat pagelaran. KBW menampilkan semua penari yang dilatih, baik bagi pemula maupun yang sudah mahir. Menariknya, para penari diwajibkan dapat menyanggul sendiri. Saat pentas mereka dapat mandiri dari awal hingga berada di panggung.

Sanggar KBW terbuka untuk umum. Masyarakat yang ingin belajar sekaligus melestarikan budaya Jogja dapat mengikuti latihan yang diadakan KBW. Bagi masyarakat yang sungguh ingin belajar, KBW tidak memberikan syarat khusus karena yang terpenting adalah minat dan niat untuk belajar.  Anak-anak usia sepuluh tahun sudah dapat mendaftarkan diri. KBW mengadakan latihan di Kagungan Ndalem Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo setiap Hari Selasa pukul 16.00 WIB dan di Tirto Dipuran (depan Bale Plentong) setiap Hari Senin-Kamis pukul 16.30-20.30 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya