SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi kamar hotel (JIBI/Solopos/Antara)

Hotel di Jogja mengalami penurunan okupansi memasuki bulan puasa

Harianjogja.com, JOGJA-Okupansi atau tingkat hunian hotel selama Ramadan menunjukkan penurunan. Hotel pun memasang promo untuk menarik tamu.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Marketing Communication The 1O1 Yogyakarta Tugu Hotel, Precy Setyadhika Permata mengatakan, sebelum Ramadan, okupansi hotel bisa mencapai 70%. “Sekarang hanya 50 persen saja. Kebanyakan dari wisatawan, kalau goverment [pemerintah] kurang,” kata perempuan yang akrab disapa Cici ini, Rabu (15/6/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk menarik minat tamu, pihak manajemen hotel aktif menawarkan promo kamar maupun paket berbuka puasa. Seperti yang dilakukan belum lama ini, hotel yang terletak di selatan Tugu Pal Putih ini baru saja meluncurkan BuPa Package yakni paket kamar, makan malam, dan menu ta’jil seharga Rp750.000 untuk dua orang.

Kondisi berbeda dialami Sahid Jaya Yogyakarta Hotel & Convention. Sejak awal puasa, seluruh kamar di hotel ini terisi penuh. “Sampai tanggal 20 [Juni] nanti kita fully booked karena didukung goverment,” kata Marketing Communication Sahid Jaya Yogyakarta Hotel & Convention, Watiek Setyowati.

Kondisi ini bertolak belakang dengan Ramadan pada tahun-tahun sebelumnya. Biasanya okupansi hotel bintang empat ini jatuh setiap menjelang Lebaran. Kalaupun ada tamu, okupansi pada pekan pertama puasa hanya 20%.

“Kita ada paket kamar Ramadan Rp400.000. Kebetulan di samping sudah ada mal, jadi keberadaannya [mal] ikut mendukung,” lanjutnya.

Saat ini hotel yang terletak di Jl. Babarsari, Depok, Sleman, ini memiliki 80 kamar lama dan 44 kamar baru. Watiek menargetkan tahun ini bisa menambah satu lantai atau sebanyak 44 kamar untuk mencukupi kebutuhan inap para tamu.

Tidak seberuntung hotel bintang yang masih dapat menyelamatkan bisnisnya dengan meluncurkan promo makanan dan promo inap, hotel nonbintang yang ada di kawasan wisata Kaliurang hanya gigit jari menghadapi rendahnya jumlah tamu yang menginap.

“Kalau puasa seperti ini sudah tidak bisa mengandalkan hotel. Hari biasa [di luar Ramadan] itu selalu terisi, sekarang Sabtu Minggu pun kosong, ada pun hanya satu dua tamu,” kata Sinta, pengelola Hotel Sido Lestari Kaliurang. Biasanya bisnis hotelnya akan kembali pulih pada tiga hari setelah Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya