SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JOGJA—Sektor pedagangan, hotel dan restoran menyumbang pertumbuhan ekonomi DIY yang pada 2012 tercatat tumbuh 5,32%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Andy Suwandi mengatakan hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor industri pengolahan yang berkontraksi 2,26 %.

“Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan yang tumbuh 9,95 persen. Diikuti oleh sektor listrik, gas, dan air bersih 7,13 persen; sektor jasa-jasa 7,09 persen; perdagangan, hotel, dan restoran 6,69 persen,” ujarnya, Selasa (5/2/2013).

Perekonomian DIY pada 2012 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 mengalami pertumbuhan sebesar 5,32%  dibanding 2011. Dimana nilai PDRB atas dasar harga konstan pada 2012 mencapai Rp23,31 triliun, sedangkan pada 2011 sebesar Rp22,13 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDRB 2012 naik sebesar Rp5,25 triliun, dari Rp51,79 triliun pada 2011 menjadi sebesar Rp57,03 triliun pada 2012.

Sedangkan sumber utama pertumbuhan ekonomi DIY, kata dia, adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 1,39%, disusul sektor jasa-jasa 1,22%, serta sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,98%. Besarnya sumbangan masing-masing sektor dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi didominasi oleh sektor-sektor yang memiliki nilai nominal besar, walaupun pertumbuhan sektor yang bersangkutan relatif kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya