SOLOPOS.COM - Ilustrasi hotel. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Sejumlah hotel berbintang di Jateng belum menyatakan kesediaan menjadi lokasi atau tempat karantina pasien Covid-19.

Kebanyakan pemilik hotel itu mengaku takut jika nanti citra hotel mereka turun karena digunakan sebagai tempat karantina atau isolasi pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jateng, Heru Isnawan, mengatakan sudah menawarkan kepada sejumlah pengelola hotel berbintang untuk menjadi lokasi karantina.

Bakul Klambi di Sukoharjo Terduga Teroris Ditangkap Densus 88, Rumahnya Digeledah

Penawaran itu dilakukan sebagai tindak lanjut kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang ingin menggandeng hotel menjadi lokasi karantina. Kerja sama ini dilakukan sebagai antisipasi menipisnya ruang isolasi pasien Covid-19.

Namun ternyata hanya sedikit pemilik hotel yang menerima tawaran tersebut. Bahkan, kebanyakan menolak atau enggan menerima tawaran itu dengan berbagai alasan.

"Kemarin sudah sempat didata. Bahkan ada empat hotel yang mendaftar. Tapi, empat itu terus menyatakan mundur atau batal," ujar Heru kepada Semarangpos.com, Kamis (15/10/2020).

Kurva Covid-19 Tinggi, Sekolah di Sukoharjo Belum Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

Citra Hotel

Heru mengatakan kebanyakan pengelola hotel di Jateng enggan menjadikan penginapannya sebagai tempat karantina karena takut citra hotelnya menurun.

"Mereka khawatir image-nya turun kalau menjadi lokasi karantina. Tamu jadi tidak mau menginap lagi meski pun nantinya sudah tidak menjadi tempat karantina. Selain itu, pada masih bingung dengan mekanisme yang ditawarkan. Apakah nanti hotelnya dikontrak secara penuh atau bagaimana. Selain itu, pengolahan limbahnya seperti apa juga belum jelas," beber Heru.

Positif Covid-19, Nenek 100 Tahun: Saya Enggak Takut Mati

Heru mengatakan total ada 250 hotel berbintang di Jateng yang saat ini menjadi anggota PHRI. Dari ratusan hotel itu, sekitar 63 hotel berbintang berada di Kota Semarang.

Dari seluruh hotel di Jawa Tengah, hingga kini baru Hotel Kesambi Hijau di Kota Semarang yang menjadi lokasi karantina pasien Covid-19. Hotel Kesambi Hijau berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jateng.

Kerja Sama

Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, menyatakan jika pihaknya akan menggandeng PHRI dalam penyediaan kamar isolasi pasien Covid-19. Namun, hal itu dilakukan apabila ruang isolasi di rumah sakit telah penuh.

Berdasarkan data yang dihimpun Semarangpos.com per September 2020, total ada sekitar 31 gedung yang disediakan Pemprov Jateng sebagai tempat karantina pasien Covid-19.

Dari jumlah sebanyak itu tersedia 6.939 tempat tidur. Sedangkan ruang isolasi yang disediakan rumah sakit di Jateng mencapai 3.650 ruang. Namun, baru terisi sekitar 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya