SOLOPOS.COM - google img

google img

SOLO—Persaingan industri perhotelan di Solo bakal semakin ketat. Kondisi ini mendorong sejumlah hotel di Solo mulai berbenah diri dan merubah citra hotel menjadi hotel dengan manajemen yang lebih modern.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Asia Group, baru-baru ini bekerja sama dengan sebuah operator hotel, Orange Hotel. Orange Hotel sendiri merupakan sister company dengan Best Western. Dengan kerja sama ini, maka tiga properti hotel milik Asia Group, yaitu Hotel Asia, Hotel Bintang di Jl Ir Sutami dan Hotel Bintang Tawangmangu akan berganti branding. Yang saat ini sudah resmi berganti adalah Hotel Asia menjadi Orange Hotel Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Hotel Manager Orange Hotel Solo, Agus Budiyono, menyampaikan Orange Hotel Solo tetap akan menjadi hotel bintang tiga seperti kelas Hotel Asia sebelumnya. Tetapi, jika dulu masih dikelola secara tradisional oleh keluarga sendiri, kini dikelola oleh manajemen chain hotel yang lebih modern. “Pihak owner menginginkan agar hotel ini bisa dikelola lebih profesional, mengingat persaingan hotel di Solo saat ini semakin ketat. Rapat terakhir kami dengan Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Solo, akan ada 24 hotel baru lagi yang siap berdiri di Solo dan sekitarnya,” kata Agus, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Selasa (9/4/2013).

Jika Hotel Asia berubah menjadi Orange Hotel Solo, nantinya Hotel Bintang juga akan ganti brand menjadi Orange Hotel Ir Sutami dan Hotel Bintang Tawangmangu akan berganti menjadi Orange Hotel Tawangmangu. “Targetnya tahun ini semua transisi ini bisa kelar.”

Di tahun ini pula, Orange Hotel Solo siap menambah jumlah kamar. Jika sebelumnya Hotel Asia beroperasi hanya dengan 109 unit kamar, sebelum Lebaran tahun ini siap bertambah menjadi 159 unit kamar. Sementara di hotel lain tetap. Orange Hotel Ir Sutami dengan 95 unit kamar dan Orange Hotel Tawangmangu 65 kamar.

“Perubahan nama Hotel Asia menjadi Orange Hotel ini sudah kami lakukan Maret lalu. Meskipun Orange Hotel merupakan chain baru, tapi dari sisi sumber daya manusia (SDM) tidak diragukan karena banyak sekali SDM Orange Hotel jebolan chain berjaringan internasional.”

Pihaknya berharap, dengan manajemen hotel yang lebih modern maka Orange Hotel Solo ini bisa meningkatkan okupansi yang sebelumnya sangat terpuruk karena rata-rata hanya sekitar 36%. “Dengan Orange Hotel harapannya bisa menanjak di okupansi 50%-60%. Ini target awal, karena untuk merubah imej hotel butuh waktu yang tidak singkat.”

Ke depan, Orange Hotel Solo juga berupaya untuk lebih serius garap pasar grup, melalui kerja sama dengan travel agent. Selama ini, segmen pasar dari walking guess cukup mendominasi.

Hotel Asia merupakan hotel yang sudah berdiri sejak 18 tahun yang lalu. Tetapi dengan perubahan manajemen hotel pihak owner tidak butuh investasi besar untuk merubah interior maupun fisik bangunan hotel. “Karena furnitur dan fisik bangunan Hotel Asia, termasuk bahan-bahan yang dipakai masih lebih baik dari bahan-bahan yang dipakai hotel sekelasnya saat ini.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya