SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Antrean di pintu masuk lantai dasar Solo Paragon Lifestyle Mall tampak lebih ramai dari biasanya, Rabu (25/8/2021).

Tak kurang dari sepuluh pengunjung mengantre sambil menyodorkan ponsel.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Mereka menunjukkan sertifikat vaksinasi yang ada di dalam aplikasi PeduliLindungi kepada petugas keamanan.

Setelah mengecek sertifikat vaksin, petugas itu kemudian meminta pengunjung menscan kode batang atau barcode yang tertera di stand banner. 

Setelah itu, muncul gambar dan tanda lokasi Solo Paragon Mall dan pengunjung diminta check-in. 

Di gambar itu, tampak pula total keramaian di dalamnya.

Lebih Sulit

“Ya, ribet sih. Kalau yang sudah punya ponsel cerdas ya tidak jadi masalah, tapi kalau yang enggak mengerti, tentu lebih sulit. Tapi, ya, saya merasa lebih aman. Setuju karena ini sesuai aturan, tapi ribetnya itu. Saya sudah vaksin dua kali,” ucap salah satu pengunjung, Meymey, 25, kepada wartawan.

Meymey mengaku kali terakhir berkunjung ke Solo Paragon Mall adalah pada Februari 2021 lalu.

“Biasanya saya hanya beli krim, tapi ini sekalian saja nge-mall,” imbung warga Kelurahan Kampung Sewu, Kecamatan Jebres itu.

Meski ribet, Meymey mengaku lebih aman lantaran pengunjung di dalamnya sudah mendapatkan vaksin.

Resmi Dibuka

Namun, ia mengaku tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.

“Ya, enggak ingin sering-sering pergi ke mall. Kalau memang harus saja mengingat situasinya sedang seperti ini. Saya juga sama sekali enggak melepas masker,” ungkapnya.

Head of Marcomm Solo Paragon Lifestyle Mall, Veronica Lahji, mengatakan pada 25 Agustus 2021 mal tersebut resmi dibuka untuk pengunjung.

Hingga saat ini sekitar 120 tenant sudah buka normal. Batas usia pengunjung adalah di atas 12 sampai 69 tahun.

“Sejauh ini dari awal buka jam 10.00 sampai siang sekitar jam 12.00 belum terpantau ada lonjakan pengunjung, tapi memang lebih banyak dibanding saat PPKM. Pembukaan pekan ini kan termasuk uji coba,” kata dia, kepada wartawan.

Belum Menginstal

Veronica mengaku sejumlah pengunjung masih belum menginstal aplikasi Peduli Lindungi saat tiba di mall.

Pihaknya menyediakan petugas yang siap membantu registrasi.

Namun, kebijakan itu hanya berlangsung sampai akhir bulan. Seterusnya, pengunjung harus sudah memiliki aplikasi itu di ponselnya.

“Kami ada petugas keamanan dan customer service. Petugas keamanan mengecek suhu badan pengunjung sebelum masuk dan aplikasi Peduli Lindungi, kemudian kalau ada yang belum mengunduh diarahkan ke customer service. Kalau sudah check-in, kami minta mereka masuk,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan, aturan masuk mall menggunakan aplikasi Peduli Lindungi adalah kebijakan pusat.

Hanya Separuh

Sehingga, ia meminta masyarakat mematuhi aturan itu. Jumlah tenant yang buka lebih banyak dari sebelumnya, karena tidak hanya sektor esensial.

Kendati begitu, restoran di area khusus hanya separuh yang buka.

“Pengawasan di dalam sudah sama seperti sebelum PPKM. Prosedur sama harus protokol kesehatan ketat tapi sekarang ini kami ada petugas khusus di pintu-pintu masuk,” jelasnya.

Belum Normal

Ia menyebut antusiasme pengunjung cukup tinggi meski belum tampak normal.



Dari pukul 10.00-12.00 WIB jumlah pengunjung yang masuk hampir mendekati 1.000 orang. Jika dalam kondisi normal, saat kondisi padat bisa sampai 15.000-20.000 orang.

“Ini kan makanan dan minuman belum boleh melayani makan di tempat, padahal sektor ini kontribusinya bisa sampai 50 persen,” tutup Veronica.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya