SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, (kanan menunduk), meletakkan batu pertama pembangunan SMAN Tawangmangu, Karanganyar, pada Sabtu (12/6/2021). (Istimewa/Dokumentasi Humas Provinsi Jateng)

Solopos.com, KARANGANYAR— Tawangmangu, Karanganyar akan memiliki sekolah menengah atas (SMA) negeri yang bernama SMAN Tawangmangu, tahun depan.

Penantian lama warga Tawangmangu untuk memiliki SMAN segera terbayar tuntas tahun depan. Ratusan pelajar lulusan SMP di Tawangmangu nantinya tak perlu lagi khawatir untuk melanjutkan studi ke SMAN. Mereka pun tak perlu melakukan perjalan ke luar kecamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memulai pembangunan SMAN Tawangmangu, Sabtu (12/6/2021). Informasi yang dihimpun Solopos.com, pembangunan SMAN Tawangmangu dilakukan tiga tahap.

Tahap pertama akan dibangun lima lokal, yakni tiga lokal untuk ruang kelas, satu lokal untuk laboratorium, dan satu lokal untuk perpustakaan. Pembangunan dilaksanakan selama 180 hari atau hingga Desember 2021.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Begini Kesiapan 6 SMPN di Karanganyar Gelar PPDB Offline Tahun Ini

Salah satu pelajar asal Tawangmangu, Resta Surya, tidak bisa meyembunyikan kegembiraannya. Resta bersekolah di SMA Kelas Jauh di Tawangmangu saat ini. SMA Kelas Jauh memanfaatkan bangunan bekas SDN di Tawangmangu.

SMA Kelas Jauh di Tawangmangu menginduk ke SMAN Karangpandan. Sekolah itu menjadi rintisan SMAN Tawangmangu dan sudah dimulai tahun 2020.

“Sangat senang, SMAN Tawangmangu mulai dibangun. Bakal ada SMA negeri di sini. Terima kasih Pak Gubernur. Semoga kami lebih mudah mencari sekolah setelah ini,” tutur Resta saat berbincang dengan wartawan di sela-sela acara peletakan batu pertama.

Terbentur Zonasi

Dia menceritakan pengalamannya mendaftar sekolah tahun lalu. Resta dan teman-temannya mendaftar ke SMAN Karangpandan saat itu. Tetapi, tidak diterima karena tempat tinggal mereka tidak masuk zonasi sekolah tersebut.

“Teman-teman saya melanjutkan ke sekolah swasta. Ada juga yang pilih masuk ke pondok pesantren. Susah mendaftar ke sekolah negeri tahun lalu. Sekarang dibangun SMAN di Tawangmangu. Senang, ada sekolah dekat rumah. Biaya sekolah lebih irit. Anak-anak Tawangmangu tidak perlu sekolah jauh karena ada yang lebih dekat di sini,” ujar dia.

Kecamatan Tawangmangu menjadi salah satu dari beberapa kecamatan di Jawa Tengah (Jateng) yang belum memiliki sekolah menengah negeri. Biasanya, lulusan SMP di Tawangmangu mendaftar ke SMA/SMK negeri terdekat, salah satunya SMAN Karangpandan.

Tetapi, mimpi pelajar asal Tawangmangu untuk mendaftar ke sekolah negeri sirna saat pemerintah menerapkan sistem zonasi. Jarak Tawangmangu ke SMAN Karangpandan mencapai 13 kilometer. Jarak itu tidak termasuk zonasi dari sekolah terdekat.

Baca Juga: PPDB 2021, DPRD Karanganyar Ingatkan Disdikbud Jangan Ulangi Kesalahan Tahun Lalu

Sekolah Percontohan

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyampaikan kebanggaannya sebagai orang yang lahir di Tawangmangu. Dia berharap SMAN Tawangmangu bisa mulai beroperasi tahun depan.

“Waktu [saya] kecil, belum ada SMA. Bismillah, hari ini kami bulatkan tekad membangun. Ini tanah Pemerintah Provinsi [Pemprov] Jawa Tengah. Mudah-mudahan tahun ini selesai sehingga tahun ajaran 2022 bisa dipakai," kata Ganjar.

Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu menyebut SMAN Tawangmangu akan menjadi sekolah percontohan center of excellence. Tetapi, Ganjar menyebut prioritas pembangunan bukan hanya gedung yang futuristik dengan pemandangan Gunung Lawu.

“Ini akan jadi model bahwa di lereng Gunung Lawu ada sekolah yang melahirkan anak-anak hebat. Kami harapkan tidak hanya desain arsitektur yang futuristik, tapi konsep, kurikulum, dan guru-guru akan disiapkan menjadi satu model center of excellence sejak dari awal,” ungkap dia.

Baca Juga: Tak Punya SMAN/SMKN, 4 Kecamatan di Karanganyar Ini Dapat Kuota Zonasi Khusus

Selain Tawangmangu, Ganjar menjelaskan Pemprov Jateng masih akan membangun sejumlah SMA/SMK di wilayah lain. Dua di antaranya di Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Purbalingga. Di dua kabupaten itu, menurut Ganjar, masih ada kecamatan yang belum memiliki SMA/SMK negeri.

“Kami akan petakan terus. Bicara zonasi maka harus ada sekolah di situ supaya anak-anak bisa mengakses. Kalau model zonasi, tetapi tidak ada sekolah di situ ya kasihan. Pemerintah harus fair dengan membuat lebih banyak sekolah.”

Lokasi

Dihubungi secara terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 6 Jateng, Suratno, menuturkan sekolah tersebut berada di titik tengah wilayah Kecamatan Tawangmangu, tepatnya berada di Lingkungan Beji, Kelurahan Tawangmangu. Tanah tersebut milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng.

“Luas satu hektare kurang sedikit. Rencana pembangunan bertahap. Ada tiga tahap. Ini tahap pertama dimulai sampai Desember. Harapan kami ada pembangunan setiap tahun. Setelah ini kami mengurus izin untuk berdiri sebagai SMA sehingga bisa membuka [pendaftaran peserta didik baru] PPDB tahun depan. Kami akan berupaya,” ungkap dia.

Camat Tawangmangu, Rusdiyanto, menaruh harapan besar dengan pembangunan SMAN Tawangmangu. Dia berharap lulusan SMP di Tawangmangu bisa tertampung di sekolah terdekat sesuai aturan pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya