SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pasar Grogol Sukoharjo. (Flickr)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sukoharjo menggratiskan retribusi kios dan los pasar selama tiga bulan. Kebijakan ini diambil guna menangani dampak pandemi Covid-19.

Selain kios dan los, Pemkab Sukoharjo juga memberikan diskon setoran retribusi pengelola tempat mandi cuci kakus (MCK) dan parkir pasar hingga 75 persen. Pembebasan dan diskon retribusi ini berlaku selama tiga bulan terhitung Mei hingga Juli mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo Sutarmo mengatakan kebijakan Pemkab Sukoharjo menggratiskan retribusi kios dan los pasar diberlakukan bagi pedagang resmi mengantongi surat hak penempatan (SHP).

"Sesuai kebijakan Bupati bahwa retribusi los dan kios dibebaskan selama tiga bulan. Kemudian retribusi parkir dan MCK pasar juga didiskon 75 persen selama tiga bulan," kata Sutarmo, Jumat (24/4/2020).

DIJUAL CEPAT: Kipas Angin Dinding Tornado

Kebijakan pembebasan retribusi los dan kios serta keringanan setoran parkir dan MCK pasar sebagai upaya Pemkab dalam penanganan Covid-19.

Menurutnya, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia tak terkecuali Kabupaten Sukoharjo berimbas pada penurunan omzet jual beli pedagang pasar. Imbauan Pemerintah untuk tetap dirumah menjadi salah satu faktor penyebab penurunan omzet.

"Pembeli yang datang turun drastis. Namun, sekarang pedagang mulai beralih online. Artinya belanja bisa diantarkan langsung ke rumah tanpa harus ke pasar," kata Sutarmo.

Potensi Penurunan PAD Rp1 Miliar Lebih

Sutarmo mengakui pembebasan retribusi los dan kios maupun diskon setoran parkir serta MCK pasar di Sukoharjo berdampak pada penurunan pendapatan pasar hingga Rp1 miliar lebih. Meski demikian, Pemkab tak ambil pusing dengan kehilangan potensi pendapatan pasar tersebut. Apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Lowker Solo, Admin dan Akunting

"Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat pasar seperti pedagang dan pembeli mematuhi aturan pemerintah. Jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan," katanya.

Pasar tradisional tidak masuk dalam kebijakan penghentian operasi oleh Pemkab Sukoharjo selama masa KLB Covid-19. Meski begitu, pasar tradisional wajib menyediakan tempat cuci tangan bagi pedagang maupun pengunjung pasar sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona. Seperti Pasar Ir Soekarno Sukoharjo yang setiap hari menyediakan mobil tangki di depan pasar untuk tempat cuci tangan pedagang dan pengunjung.

"Mobil tangki ini dari pemadam kebakaran yang standby setiap hari. Mobil tangki ini diletakkan di depan pasar, tepatnya di sisi tenggara," ujar Lurah Pasar Ir Soekarno, Widadi Nugroho.

Menurutnya, penyediaan mobil tangki tersebut untuk cuci tangan pedagang dan pengunjung pasar. Tidak hanya itu, pengelola pasar juga menyediakan 14 titik cuci tangan didalam pasar yang tersebar di lantai satu dan dua.

Dampak Larangan Mudik: Perjalanan KA Jarak Jauh Tersisa 2

Widadi mengaku, senantiasa memberikan sosialisasi pada pedagang dan pengunjung untuk rajin cuci tangan menggunakan sabun di tempat yang telah disediakan.

Widadi yang juga Lurah Pasar Rakyat Carikan melanjutkan, untuk Pasar Carikan menyediakan delapan titik tempat cuci tangan untuk pedagang dan pengunjung. Selama KLB Corona, pengelola pasar sedapat mungkin melakukan pencegahan persebaran virus di lingkungan pasar.

"Bagi pedagang yang tidak bisa meninggalkan kios maupun losnya untuk cuci tangan, kami imbau untuk menyediakan hand sanitizer sendiri," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya