SOLOPOS.COM - Peembangunan Jalur Londo di Dukuh Sidotopo, Cabean Kunti beberapa saat yang lalu. Jalur Londo ini akan menjadi jalur alternatif Boyolali – Cepogo selain lewat jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB). (Istimewa).

Solopos.com, BOYOLALI — Anggaran pembangunan Jalur Londo atau jalan alternatif dari Terminal Boyolali di Penggung menuju Pasar Sayur Cepogo bakal diajukan pada 2023 mendatang.

Jalan yang mulai dibangun pada 2019 itu disebut sebagai  Jalan Londo karena telah ada sejak penjajahan Belanda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa (Kades) Cepogo, Mawardi, mengatakan jalan kabupaten yang dibangun melewati desanya tersebut akan melewati beberapa desa lainnya di Kecamatan Cepogo.

“Jadi itu sebagai jalur baru alternatif Boyolali – Cepogo. Gambarannya nanti dari Terminal Penggung itu naik ke atas lurus sampai di belakang Puskesmas [Cepogo] melewati Desa Jelok, Bakulan, Cabean Kunti, Mliwis sampai Desa Cepopo,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (27/9/2022).

Ia mengatakan pelebaran Jalur Londo mendapat dukungan masyarakat. Mawardi menjelaskan masyarakat ikhlas dan tidak meminta ganti rugi ketika tanahnya harus dikurangi karena pelebaran Jalur Londo ini.

Baca juga: Resmikan Kantor Kecamatan Gladagsari, Bupati Boyolali: Megah

“Ini masyarakat tidak ada masalah, sudah buat surat pernyataan semuanya dan bermaterai. Kalau kaitannya dengan masyarakat yang tidak minta gantirugi, salah satu alasannya ketika itu menjadi jalan kabupaten, ini baru berupa kabar saja, harganya sudah naik luar biasa,” kata dia.

Mawardi memperkirakan ketika Jalur Londo Boyolali – Cepogo dihidupkan kembali, maka akan lebih ramai dibanding jalur SSB. Ia memperkirakan penyebabnya adalah Jalur Londo yang lebih landai dan tidak ada tanjakan dibanding jalur SSB.

Lebih lanjut, Mawardi bersyukur dengan adanya jalur baru nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, mempermudah akses, serta dapat mempercepat jalur ekonomi.

“Kemudian otomatis, setelah nanti itu dibangun, butuh sebuah pemeliharaan dan pengawasan. Misalnya kelas jalannya itu jadi kelas berapa, disesuaikan dengan tonasenya. Itu yang membuat jalannya awet,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali, Ahmad Gojali, mengatakan masyarakat memang menyebut jalur tersebut dengan nama Jalur Londo.

Baca juga: PEMBANGUNAN BOYOLALI : “Golden Gate” Boyolali Diproyeksikan Telan Rp25,1 Miliar

Namun, DPUPR Boyolali menyebutkan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati dengan ruas jalan Cepogo – Jelok – Kebontimun, Boyolali.

Sepanjang 5,215 Kilometer dan Lebar 10 Meter

Gojali mengatakan jalur yang akan dibangun sepanjang 5,215 kilometer dan dengan lebar rata-rata 10 meter.

“[Pembangunan] sudah dimulai pada 2019, tapi bentuknya baru pembangunan talut. Kemudian pada 2020 juga ada pembangunan talut. Nah, mulai 2021 sudah mengalokasikan Rp2,5 miliar [untuk jalan] tapi baru sepanjang 638 meter,” jelasnya saat dijumpai Solopos.com, Rabu (28/9/2022).

Gojali mengatakan sepanjang 638 meter tersebut masih berada di area Desa Cepogo. Pada 2022 tidak ada anggaran pembangunan. Namun, anggaran pembangunan direncanakan dengan nilai sekitar Rp2 miliar – Rp3 miliar pada 2023.

Baca juga: KECELAKAAN BOYOLALI : Tabrak Median Jalan Boyolali-Solo, 2 Pemuda Tewas

Namun, Gojali mengatakan anggaran pastinya masih dalam proses pembahasan.

Lebih lanjut, Gojali bercerita Jalur Londo tersebut awalnya hanya jalan setapak dengan lebar sekitar satu meter. Namun, saat ini sudah dilebarkan dengan rata-rata 10 meter. Warga pun, kata dia, juga kooperatif bahkan membantu mempatok jalan.

“Itu tanahnya dari warga, mereka menyediakan itu tanpa pembebasan lahan. Itu kesadaran masyarakat sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gojali menjelaskan diaktifkannya kembali Jalur Londo tersebut memiliki tujuan membantu akses perekonomian. Ia juga mengatakan kontur jalan dari Jalan Londo tersebut lebih landai dibanding jalur SSB.

“Untuk pencinta gowes lebih enak lewat situ karena lebih landai,” jelasnya.

Baca juga: KECELAKAAN BOYOLALI : Begini Kronologi Lengkap Tabrakan Karambol 6 Kendaraan di Jalan Boyolali-Solo

Ia berharap dengan adanya jalan kabupaten Cepogo – Jelok – Kebontimun atau Jalur Londo tersebut dapat membuka akses perekonomian baru.



“Ketika akses baru terbuka, maka perekonomian di sana mulai bangkit. Di sana kan banyak lahan-lahan pertanian yang dilewati. Jadi, hasil pertanian bisa segera didistribusikan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya