SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Prof. Wimboh Santoso, Ph.D, memberikan materi dalam Kuliah Umum Global and Indonesia Economic Outlook 2020 di Aula Konimex Gedung 4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu (15/2/2020). (Istimewa/Humas UNS)

Solopos.com, JAKARTA – Kondisi stabilitas sektor keuangan di dalam negeri saat ini dinilai masih terjaga. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja industri jasa keuangan dalam tren membaik.

Baca Juga: Menko Airlangga: Peran Industri Jasa Keuangan Dorong Pemulihan Ekonomi

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Kondisi tersebut terjadi seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi yang didukung dengan kebijakan-kebijakan strategis sinergi antara OJK, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan intermediasi perbankan per Februari 2022 melanjutkan tren peningkatan dengan pertumbuhan kredit sebesar 6,33% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Baca Juga: Ini Peran Jasa Keuangan dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi di Daerah

Sedangkan pertumbuhan kredit, utamanya ditopang oleh kredit UMKM, ritel dan korporasi dengan pertumbuhan masing masing sebesar 8,75% dan 5,83%. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) meneruskan pertumbuhan double digit sebesar 11,11%, yang utamanya didukung adanya kenaikan giro sebesar Rp30,1 triliun.

Untuk industri keuangan nonbank, penyaluran pembiayaan meningkat ke level Rp372 triliun dan tumbuh positif sebesar 2,43% secara yoy. Hal itu didorong oleh jenis pembiayaan modal kerja dan investasi dengan mayoritas sektoral mengalami pertumbuhan positif.

Baca Juga: Butuh Kolaborasi Pengusaha Untuk Pemulihan Ekonomi di Soloraya

Di sisi lain, risiko kredit per Februari 2022 tercatat dengan NPL gross terpantau sebesar 3,08%. Kemudian untuk rasio NPF perusahaan pembiayaan stabil pada level 3,25%. Sedangkan likuiditas perbankan berada pada level yang memadai dengan rasio alat likuid terhadap non core deposit (AL/NCD) di level 153,13%, dan rasio AL/DPK di level 34,26% pada 30 Maret 2022.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Soloraya: Juliyatmono Loss Dol, Gibran Gaspol

“Ketahanan permodalan industri jasa keuangan yang ditunjukkan dengan CAR di perbankan jauh di atas threshold, yaitu mencapai 25,82%,” kata Wimboh dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Rabu (13/4/2022).

Wimboh mengatakan OJK akan terus mengamati perkembangan kondisi perekonomian terhadap stabilitas sistem keuangan. Terutama dampak dari berbagai kondisi global, perang antara Ukraina dan Rusia, normalisasi kebijakan di beberapa negara maju, serta adanya hyperinflation di beberapa negara.

Baca Juga: Sarasehan Soloraya: UMKM Tulang Punggung Pemulihan Ekonomi Soloraya

“Tentunya, OJK akan terus bersinergi bersama KSSK dalam mengamati ini dan juga akan mengambil berbagai kebijakan dalam rangka memperkuat ketahanan sektor jasa keuangan dan menjaga KSSK, serta meningkatkan peran sektor jasa keuangan dalam mendorong akselerasi pemulihan ekonomi nasional, termasuk ekonomi hijau,” jelas dia.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Stabilitas Sektor Keuangan Masih Terjaga, OJK: Tren Kinerja Industri Keuangan Membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya