SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN — Insentif ratusan tenaga kesehatan (nakes) di RSUD dan puskesmas di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah baru cair sebanyak Rp1,65 miliar dari rencana pagu senilai Rp4,357 miliar untuk periode Maret-Mei 2020.

Insentif tersebut ditransfer langsung ke rekening para nakes yang bersangkutan secara proporsional sesuai dengan beban kerja dan efektivitas masuk kerja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penjelasan itu disampaikan Kasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Ali Ahmadi mewakili Kepala DKK Sragen dr Hargiyanto saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (9/10/2020).

Makan Permen Ganja, 13 Murid Dilarikan ke Rumah Sakit

Ali menerangkan insentif nakes di Sragen yang cair itu baru untuk Maret-Mei berdasarkan ketentuan pada Keputusan Kementerian Keuangan (KMK) No. 15/KM.7/2020.

Dia menyebut dana insentif itu ditransfer Kementerian Keuangan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sragen baru kemudian ditransfer ke rekening masing-masing nakes, baik dokter atau perawat/tenaga medis.

"Total dana insentif yang akan diterima nakes untuk Maret-Mei itu sebanyak Rp4,35 miliar tetapi baru di transfer sebanyak Rp1,65 miliar. Sisa dana insentif yang belum ditransfer sebanyak Rp2,78 miliar. Kekurangan dana itu akan ditransfer setelah minimal 60% dana insentif yang sudah ditransfer itu sudah terdistribusi kepada nakes yang bersangkutan," jelas Ali.

Beda-Beda

Ali menerangkan nilai insentif yang cair untuk setiap nakes di Sragen berbeda-beda, sesuai dengan beban kerja dan sesuai dengan hari nakes efektif masuk kerja. Nilai insentif itu antara nakes satu dengan nakes lainnya, ujar dia, berbeda-beda.

Dia menerangkan pemberian insentif itu didasarkan pada perhitungan yang rigit dan detail dengan mengacu pada jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (OPD), dan hasil screening.

"Seorang dokter umum di RSUD nilai insentifnya hanya Rp1 jutaan. Nilai tersebut lebih kecil dengan nilai insentif seorang perawat yang mencapai Rp3 jutaan tetapi ada juga yang hanya Rp340.000-an per orang. Perhitungan ini berbeda dengan ketentuan dalam insentif untuk Juni, Juli, Agustus dan untuk September, Oktober, November," jelas Ali.

Tanda Kehidupan Ditemukan di Planet Venus, Siapa Penghuninya?

Terpisah, Plt Bupati Sragen Dedy Endriyatno sudah menerima laporan bila isentif untuk nakes sudah cair tetapi masih dalam proses. Dia menilai para nakes itu patut diapresiasi. Kondisi nakes sekarang sudah percaya diri dan memiliki keyakinan lebih dalam menangani kasus-kasus Covid-19.

"Pegawai lain yang tidak terlibat langsung di RSUD pun punya potensi tertular. Maka baik nakes dan karyawan itu memang perlu ada peningkatan gizi untuk meningkatkan imunitas mereka," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya