SOLOPOS.COM - Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan (kiri), Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti (tengah), dan Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, Mardiatmo, memberikan keterangan kepada wartawan, seusai penyerahan penghargaan dan launching antrean online BPJS Kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Solo, Jumat (18/2/2022) sore. (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 382 rumah sakit (RS) di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menerapkan sistem antrean online yang terkoneksi dengan Mobile JKN BPJS Kesehatan. RS PKU Muhammadiyah Solo menjadi salah satu yang sudah menerapkan sistem tersebut.

RS PKU Muhammadiyah pun mendapatkan penghargaan dari Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, Jumat (18/2/2022). Penghargaan tersebut diharapkan dapat memacu rumah sakit lain untuk mengadopsi sistem antrean online dan giat berlomba menciptakan inovasi pelayanan berbasis teknologi informasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rumah sakit lain juga diharapkan mampu mendorong kapasitas dan kompetensi SDM serta meningkatkan infrastruktur demi memenuhi kebutuhan peserta JKN-KIS.

Baca Juga: Warga Sragen Bisa Vaksinasi Booster 3 Bulan Usai Penyuntikan Dosis II

“Penerapan sistem antrean online ini perlu keterlibatan aktif fasilitas kesehatan agar bisa berjalan lancar, sehingga dapat meningkatkan mutu layanan kesehatan peserta JKN-KIS. Dengan pasien mengantre secara daring maka bisa menghemat waktu tunggu,” kata Ali Ghufron, dalam sambutannya seusai menyerahkan penghargaan, Jumat sore.

Selain RS PKU Muhammadiyah Solo, rumah sakit lain yang juga menerapkan sistem antrean online BPJS Kesehatan dan memperoleh apresiasi serupa adalah RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Baca Juga: BI Prediksi Ekonomi Soloraya Lebih Tinggi dari Nasional, Ini Alasannya

Secara keseluruhan hingga Januari 2022, ada 1.560 rumah sakit dari dari 2.769 rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan telah mengimplementasikan antrean online yang terkoneksi dengan Mobile JKN.

Aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan. (Istimewa)

Di saat yang sama, Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan mengatakan selain sistem antrean online, pihaknya telah mengembangkan beragam terobosan guna menyederhanakan proses bisnis di tingkat rujukan. Misalnya saat ini, sebanyak 2.816 rumah sakit sudah memanfaatkan Virtual Claim (V-Claim) untuk memproses pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan.

Selain itu, juga meintegrasikan SIM FKRTL dengan BPJS Kesehatan dalam bentuk klaim elektronik (e-Vedika), bridging V-Claim versi 2.0, bridging antrean online versi 2.0, bridging ketersediaan tempat tidur dan jadwal operasi, hingga bridging Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Elektronik.

Baca Juga: Cari Belut, Warga Klaten Temukan Wong Nggantung di Gubuk Tengah Sawah

Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, Mardiatmo, mengaku siap mendukung dan berupaya terlibat menyukseskan berbagai program yang dikembangkan BPJS Kesehatan.

“Kami berkomitmen melayani pasien JKN-KIS dengan baik, benar, dan bermartabat. Komitmen tersebut terus kami jaga dan kami lanjutkan sampai kapanpun juga. Selain bentuk pelayanan langsung kepada pasien baik rawat jalan maupun inap juga inovasi pelayanan secara terus-menerus. Tujuannya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat termasuk peserta BPJS Kesehatan,” papar Mardiatmo.

Baca Juga: Belum Terkaver BPJS Kesehatan, 44 Juta Jiwa Tak Bisa Beli Rumah? 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya