SOLOPOS.COM - Ilustrasi air (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 10 desa rawan kekeringan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mendapatkan bantuan program hibah air minum perdesaan (HAMP) pada tahun ini. Bantuan program HAMP itu diwujudkan dalam bentuk sarana dan prasarana penyediaan air bersih.

Ke-10 desa di Sragen yang menjadi sasaran program HAMP adalah Sambirejo dan Somomorodukuh di Kecamatan Plupuh, Tempelrejo di Kecamatan Mondokan, Krebet di Kecamatan Masaran, Jati di Kecamatan Sumberlawang, Girimargo dan Bagor di Kecamatan Miri, Cemeng di Kecamatan Sambungmacan, Celep di Kecamatan Kedawung, dan Sambi di Kecamatan Sambirejo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bantuan sarana air bersih yang dibagikan kepada 10 desa itu masing-masing senilai Rp300 juta. Berdasarkan pantauan Solopos.com di laman LPSE Sragen, proses pengadaan sarana dan prasarana air bersih itu sudah selesai dilelangkan.

Big Hit Ungkap Perkenalkan 3 Grup Debutan dan Album Baru BTS

"Sebagian besar bantuan itu diwujudkan dalam bentuk jaringan [pipa]. Itu dana reimbursement. Setelah diperiksa BPKP [Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan], nanti dapat ganti transfer dana dari pemerintah pusat," jelas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen, Raden Suprawoto, kepada Solopos.com, Rabu (19/8/2020).

Sasaran

Kepala Desa Sambirejo, Kecamatan Plupuh, Sragen, Pri Handoko, membenarkan desanya menjadi sasaran program hibah air minum pedesaan. Rencananya, bantuan sarana dan prasarana air bersih dalam bentuk jaringan pipa itu akan diberikan kepada warga Dukuh Ngrombo, RT 03.

Pada musim kemarau, warga dukuh setempat kesulitan mendapatkan air bersih. Dampak dari kekeringan amat dirasakan warga pada musim kemarau tahun lalu.

Hari Ini Dalam Sejarah: 19 Agustus 1919, Afganistan Merdeka

Karena sumur di rumah-rumah warga mengering, warga terpaksa ngangsu ke sumur dengan mesin pompa submersible yang ada di area persawahan. Untuk sementara, terdapat 196 keluarga yang mendaftar dapat bantuan sarana air bersih ini. Jumlah itu masih bisa bertambah.

"Bantuan sarana air bersih itu tetap membutuhkan swadaya masyarakat. Untuk membuat tandon air dan mengebor sumur, kami mengalokasikan anggaran Rp39,8 juta yang bersumber dari dana desa. Kekuranganya bisa ditutup dengan swadaya masyarakat setempat," papar Pri Handoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya