SOLOPOS.COM - Kepala Kemenag Sragen, Ihsan Muhadi, menyerahkan dana insentif kepada guru WB dan anak berprestasi, Kamis (17/11/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Sebanyak 400 orang guru Raudlotul Atfal (RA) atau setingkat taman kanak-kanak (TK) dan guru madrasah ibtidaiah (MI) negeri dan swasta di Kabupaten Sragen mendapat insentif dari Unit Pelayanan Zakat (UPZ) Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Kamis (17/11/2022).

Mereka mendapatkan insetif tersebut lantaran honor mereka kecil, rata-rata Rp200.000/bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain insentif pada guru wiyata bhakti (WB), UPZ Kemenag juga memberi beasiswa bagi siswa kurang mampu di MI negeri dan swasta sebanyak 210 orang. Total dana insentif dan beasiswa itu mencapai Rp233,7 juta.

Anggota staf UPZ Kemenag Sragen, Irawan, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis, menjelaskan insentif untuk guru dan beasiswa siswa miskin ini merupakan program Kantor Kemenag Sragen yang bersumber dari zakat profesi para aparatur sipil negara (ASN) Kemenag yang dipotong 2,5% per bulan. Dia mengatakan nilai insentif untuk guru sekolah swasta dan guru di sekolaj negeri berbeda.

“Insentif guru RA dan MI swasta senilai Rp300.000. Sedangkan untuk insentif guru RA anggota Perwanida dan MI negeri sama Rp300.000 tetapi diberikan untuk dua periode sehingga total Rp600.000 per orang. Sedangkan untuk beasiswa bagi siswa kurabg mampu senilai Ro250.000 per anak,” ujarnya.

Dia menjelaskan syarat untuk mendapatkan insentif hanya guru yang tidak mendapatkan tunjangan profesi guru. Dia mengaku banyak guru yang belum mendapatkan tunjangan profesi tetapi belum bisa diakomodasi UPZ Kemenag.

Dia menerangkan mereka yang mendapatkan insentif guru itu merupakan usulan dari kepala MI atau kepala RA masing-masing. Dia mengatakan gaji mereka rata-rata hanya Rp200.000 per bulan.

Dia menerangkan program pemberian insentif dan beasiswa ini sudah berkalan lima tahun terakhir. Dia mengatakan program ini merupakan bentuk kepedulian Kemenag terhadap para guru WB yang selama ini tidak dapat insentif apa-apa dari pemerintah. Dia menerangkan honor mereka hanya dari sekolah setempat atau yayasan.

Kepala MI Muhammadiyah Sribit, Sidoharjo, Sragen, Munawaroh, mengatakan di sekolahnya ada lima guru WB yang mendapat insentif dan lima anak yang mendapatkan beasiswa.

Para siswa ini, sebut dia, merupakan siswa tidak mampu dan anak yatim. Kalau guru-guru itu, kata dia, merupakan guru yang tidak mendapatkan tunjangan profesi.

“Nilai honor guru itu ada yang Rp600.000. Honor mereka itu tergantung masa kerja, jam mengajarnya, tambahan pekerjaan yang diberikan, dan lama mengajar. Di MIM Sribit itu ada 20 guru, yang PNS dua orang dan yang punya tunjangan profesi empat orang,” ujarnya.

Jumlah guru dan siswa penerima insentif

1. Guru Roudlatul Atfal (RA) : 128 orang
2. Guru Madrasah Ibtidaiyah : 272 orang
Total : 400 orang
Jumlah siswa penerima beasiswa : 210 orang

Sumber: UPZ Kemenag Sragen (trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya