SOLOPOS.COM - Ilustrasi travel bubble. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Hong Kong dan Singapura menjajaki travel bubble atau gelembung perjalanan pandemi virus corona. Travel bubble atau gelembung perjalanan adalah persetujuan bilateral di antara dua negara untuk mengizinkan perjalanan bisnis atau pelancong wisata secara bilateral dengan tetap patuh pada protokol kesehatan yang ketat selama masa pandemi Covid-19.

Hong Kong kini akan mengkaji lebih lanjut strategi baru Singapura dalam menghadapi pandemi Covid-19 ketika kedua belah pihak mencoba untuk menghidupkan kembali koridor perjalanan bebas karantina yang awalnya direncanakan dibuka pada November lalu tetapi tidak pernah berhasil. “Kami perlu memahami lebih banyak tentang strategi baru itu dan apakah itu akan berdampak pada pengaturan yang telah kami buat,” kata Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, dilansir Bloomberg, Selasa (6/7/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Antartika Catat Rekor Baru Suhu Terpanas, Ada Apa?

Dia menjelaskan situasi kedua negara terhitung sangat stabil sehingga rencana ini akan diamati secara dekat terlebih dahulu. Mulai pekan depan, Singapura akan melonggarkan pembatasan kegiatan seperti makan di luar karena tingkat vaksinasinya meningkat.

Kesempatan untuk bepergian lebih jauh juga dapat terbuka. Negara ini menargetkan dua pertiga dari populasinya yang hampir 6 juta divaksinasi penuh pada Hari Nasional pada 9 Agustus. Saat kampanye semakin cepat, sikap pemerintah telah bergeser ke prinsip-prinsip belajar hidup dengan virus daripada mengejar nol infeksi.

Namun, tingkat vaksinasi Hong Kong lebih lambat, dengan hanya sekitar 22 persen dari populasi yang diinokulasi penuh. Dalam rencana gelembung perjalanan terbaru, Hong Kong mengatakan hanya akan terbuka untuk penduduknya yang divaksinasi penuh, sedangkan Singapura tidak memiliki persyaratan seperti itu.

Vaksinasi Singapura Tinggi

“Sekarang Singapura juga memiliki tingkat vaksinasi yang sangat tinggi, faktor lain yang perlu kita pertimbangkan di atas apa yang telah kita sepakati sebelumnya adalah apakah kedua belah pihak harus memerlukan vaksinasi sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam gelembung perjalanan udara,” kata Lam.

Gelembung perjalanan ditangguhkan pada November lalu setelah wabah virus Corona di Hong Kong. Kedua belah pihak kemudian sepakat untuk membukanya pada 26 Mei, hanya saja rencana itu harus kembali ditunda juga karena lonjakan kasus di Singapura. “Dalam memfasilitasi perjalanan secara bilateral yaitu antara Hong Kong dan tempat-tempat lain, saya akan mengatakan bahwa Singapura masih menjadi kandidat prioritas kami untuk dipertimbangkan,” kata Lam.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

 

virus corona, Covid-19, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, PPKM Darurat,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya