SOLOPOS.COM - Mahasiswi Fakultas Ekonomi UNS, Sasa, berpose bersama mobil kesayangannya, di area parkir Pandawa Solo Baru, Sukoharjo, beberapa waktu lalu. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

 Mahasiswi Fakultas Ekonomi UNS, Sasa, berpose bersama mobil kesayangannya, di area parkir Pandawa Solo Baru, Sukoharjo, beberapa waktu lalu. (Kurniawan/JIBI/Solopos)


Mahasiswi Fakultas Ekonomi UNS, Sasa, berpose bersama mobil kesayangannya, di area parkir Pandawa Solo Baru, Sukoharjo, beberapa waktu lalu. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Di balik penampilannya yang feminin, Elsa Nur Chandra alias Sasa mempunyai hobi mengutak-atik mobil. Tengok saja mobil Honda City Vtec keluaran 2008 miliknya yang tampil ciamik.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Lajang yang tinggal di Sektor 01 perumahan Solo Baru (Soba) tepatnya di Jl Salak No 22 Blok GC ini menghabiskan uang Rp30 juta untuk meng-up grade tunggangannya dalam waktu dua bulan.

Saat ditemui Solopos.com, beberapa waktu lalu, mahasiswi Fakultas Ekonomi  Universitas Sebelas Maret (UNS) itu mengaku memodifikasi sendiri mobilnya. Seni dan ilmu modifikasi dia peroleh dari membaca tabloid atau majalah otomotif keluaran terbaru. Namun Sasa tidak hanya meniru tren modifikasi yang sedang ramai dianut. Perempuan berambut panjang ini membuat aliran modifikasinya sendiri.

“Dari membaca imajinasi saya bekerja.”

Bukti konkret seni modifikasi ala Sasa adalah spoiller dan grill yang menempel di Honda City Vtec miliknya. Dua komponen tersebut merupakan rancangan Sasa. Untuk eksekusi pembuatannya dia mempercayakan kepada temannya, seorang pengusaha bengkel. Hasilnya tidak mengecewakan, beberapa teman nongkrongnya mengapresiasi karya Sasa.

Namun poin istimewa mobil modifikasi miliknya adalah empat pelek Rotiform ring 17 seharga Rp9 juta. Pelek yang dibeli melalui temannya di Jakarta itu benar-benar menjadi center of point. Sebagai pendamping pelek yang terkesan elegan Sasa memilih ban Kumho di belakang dan Accelera depan. Sedangkan untuk penerangan digunakan lampu produk jenis high intensity discharge (HID) berkapasitas 8.000 kelvin (k) keluaran dari Autovision.

Lampu jenis ini mempunyai karakteristik daya sorot terang sehingga sangat penting di malam hari. Seperti halnya mobil-mobil modern saat ini, Sasa menutup seluruh bagian kaca dengan kaca film gelap. “Kaca film saya pilih black beauty dari 3M,” tuturnya.

Di bagian kabin, peranti double din keluaran Pioneer seharga Rp8 juta menjadi jaminan kenyamanan. Apalagi ditunjang dengan bergaya semi-sofa yang elegan dan nyaman. Busa tipis di bagian dalam jok membuat tempat duduk ini tidak membuat panas pantat. Kombinasi warna cokelat dan hitam menegaskan kesan elegan di area kabin. Di saluran gas buang Sasa memilih produk HKS yang disebutnya bersuara garang namun tidak bising. “So far orang tua support. Saat ini modifikasi baru setengah jalan,” pungkasnya sembari tersenyum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya